Moladin Mofi Artikel

Home ยป Catat! Ini 5 Tips Menghadapi Suku Bunga KPR Naik yang Penting Diketahui

Catat! Ini 5 Tips Menghadapi Suku Bunga KPR Naik yang Penting Diketahui

by Ahmad Yusuf
Suku Bunga KPR

Seiring dengan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), suku bunga KPR juga diprediksi akan semakin meningkat.

Jadi selain wajib untuk melunasi cicilan pokok, skema pembayaran KPR juga mengharuskan pesertanya untuk membayar sejumlah bunga.

Oleh karena itu, mengetahui suku bunga KPR merupakan suatu hal yang sangat penting sebelum mengajukan kredit rumah.

Nah, agar tidak salah dalam mengambil keputusan, simak terus artikel ini untuk mempelajari serba-serbi suku bunga KPR yang penting diketahui.

Apa itu Suku Bunga KPR?

Dikutip dari situs OJK, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan program pembiayaan yang ditujukan agar pesertanya dapat memiliki akses untuk memperbaiki atau membeli rumah.

Selayaknya produk-produk kredit pada umumnya, KPR juga memiliki bunga yang harus dibayarkan selama masa cicilan berlaku.

Bunga KPR sendiri adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan kepada bank atau lembaga keuangan sebagai imbalan atas kredit yang diberikan.

Seperti yang telah disinggung, bunga KPR dapat bervariasi, salah satunya bergantung pada tingkat suku bunga yang berlaku.

Suku bunga ini pada gilirannya akan menentukan jumlah bunga yang harus dibayar setiap bulannya, di samping kewajiban untuk membayar angsuran pokok.

Secara umum, suku bunga KPR dinyatakan dalam bentuk persentase per tahun, atau juga disebut sebagai annual percentage rate (APR).

Pembayaran KPR seringkali berbentuk cicilan tetap, yang berarti debitur diharuskan membayar cicilan dengan jumlah yang sama setiap bulannya.

Meski begitu, komposisi antara pokok pinjaman dan jumlah bunga dalam setiap cicilan dapat berbeda tergantung pada jenis suku bunga dan metode perhitungan suku bunga yang digunakan.

Dilansir dari laman Detik.com, beberapa bank saat ini menawarkan suku bunga yang berbeda-beda. Untuk suku bunga fixed 3 tahun, BTN mulai dari 3,99%, BCA mulai dari 3,79%, Bank Mandiri mulai dari 3,95, dan BNI mulai dari 2,75%

Jenis-Jenis Suku Bunga KPR

Terdapat beberapa jenis suku bunga KPR, di antaranya adalah:

1. Suku Bunga Tetap (Fixed Rate)

Sesuai namanya, suku bunga tetap adalah jenis suku bunga yang besarannya tidak berubah selama jangka waktu kredit. Artinya, cicilan KPR yang dibayarkan akan tetap sama selama periode suku bunga tetap ini.

Baca Juga  Cross Selling: Pengertian, Manfaat, dan Cara Implementasinya dalam Bisnis

Melalui skema ini, peserta KPR dapat terlindungi dari kenaikan suku bunga selama periode tersebut, sehingga risiko kenaikan cicilan dapat dihindari.

2. Suku Bunga Mengambang (Floating Rate)

Suku bunga mengambang merupakan jenis suku bunga yang berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar atau acuan suku bunga tertentu, salah satu contohnya adalah suku bunga acuan BI.

Adapun besaran suku bunga ini bisa naik atau turun, tergantung dengan pergerakan suku bunga acuan yang berlaku.

Dengan begitu, cicilan bulanan yang harus dibayar juga akan ikut berfluktuasi seiring dengan perubahan suku bunga di pasaran.

Suku bunga mengambang umumnya lebih rendah dari suku bunga tetap, namun risiko naiknya cicilan akan lebih besar jika suku bunga di pasar terjadi peningkatan yang tajam.

3. Suku Bunga Efektif

Suku bunga efektif dihitung berdasarkan sisa jumlah pokok pinjaman tiap bulan yang belum dibayar.

Artinya, suku bunga yang harus dibayar setiap bulannya akan semakin sedikit seiring berkurangnya pokok pinjaman.

4. Suku Bunga Flat

Suku bunga flat dihitung dari jumlah pokok pinjaman awal di setiap periode cicilan, di mana cicilan bulanan di dalam skema ini akan tetap sama selama masa pinjaman.

Oleh karena itu, suku bunga flat sangat mungkin lebih mahal dibandingkan suku bunga efektif karena bunganya tidak diperhitungkan berdasarkan pengurangan pokok pinjaman.

5. Suku Bunga Anuitas

Jenis suku bunga ini pada dasarnya merupakan kombinasi antara suku bunga efektif dan suku bunga flat.

Di dalam sistem ini, porsi bunga di awal masa pinjaman akan sangat besar dibandingkan dengan porsi pokok yang kecil.

Seiring berjalannya waktu, atau ketika masa kredit akan berakhir, keadaan akan berbalik di mana porsi pokok menjadi lebih besar sedangkan porsi bunga akan mengecil. 

Tips Menghadapi Suku Bunga KPR Naik 

Agar lebih siap dalam menghadapi suku bunga KPR yang naik, persiapkan strategi secara tepat yang dapat membantu dalam mengelola keuangan dengan baik.

Baca Juga  7 Ciri-Ciri Peluang Usaha yang Potensial dan Menjanjikan

Berikut adalah beberapa tips menghadapi suku bunga KPR naik yang penting untuk diketahui:

1. Evaluasi Kondisi Keuangan

Evaluasi kondisi keuangan secara menyeluruh dengan meninjau pemasukan dan pengeluaran bulanan secara rutin.

Sesuaikan anggaran untuk kebutuhan utama dan kurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting. Pastikan juga untuk tetap mengalokasikan dana lebih untuk cicilan KPR.

2. Perpanjang Tenor

Jika cicilan bulanan dirasa terlalu berat, pertimbangkan untuk memperpanjang jangka waktu kredit atau tenor cicilan untuk mengurangi beban pembayaran setiap bulannya.

3. Percepat Pelunasan Pokok KPR

Alokasikan dana untuk mempercepat pembayaran pokok pinjaman. Selain untuk mengurangi total bunga yang harus dibayar dalam jangka panjang, mempercepat pelunasan pokok pinjaman juga dapat mengurangi beban cicilan jika suatu saat suku bunga meningkat.

4. Pertimbangkan Refinancing KPR

Refinancing adalah proses untuk mengambil KPR baru dengan nilai suku bunga yang lebih rendah. Cara ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi beban cicilan bulanan akibat suku bunga yang naik.

Bank atau lembaga keuangan biasanya akan menawarkan program refinancing dengan suku bunga yang lebih kompetitif, khususnya bagi nasabah dengan skor kredit yang baik.

5. Pertimbangkan Suku Bunga Tetap (Fixed)

Jika kamu ingin memilih jenis suku bunga yang lebih stabil, pertimbangkan untuk mengubah skema ke suku bunga tetap.

Rencanakan keuangan secara lebih baik dan jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan pihak bank terkait program konversi ke suku bunga tetap.

Kenaikan suku bunga merupakan sebuah tantangan besar bagi peserta KPR, terutama bagi mereka yang menggunakan skema suku bunga tidak tetap.

Oleh karena itu, sikap proaktif dalam mengelola keuangan merupakan hal yang esensial ketika menghadapi situasi yang tidak pasti.

Jika kamu sedang membutuhkan pinjaman dana dengan cepat dan mudah, maka MOFI adalah solusi terbaik untuk itu.

Kamu bisa memanfaatkan sertifikat properti dan BPKB mobil untuk mendapatkan pinjaman dari MOFI.

Klik di sini untuk informasi selangkapnya.

You may also like