Bunga pinjaman adalah harga yang harus kamu bayar untuk meminjam uang. Ini memungkinkan kreditur (pihak bank) untuk memperoleh penghasilan sambil membantumu membiayai kebutuhan — untuk membeli rumah, kendaraan, atau menutupi biaya lainnya.
Yuk, cari tahu bagaimana cara menghitung bunga pinjaman yang ternyata bisa bervariasi tergantung jenis suku bunganya di artikel ini!
Mengenal Pengertian Bunga Pinjaman
Mengutip Investopedia, bunga pinjaman adalah jumlah yang dibebankan oleh pemberi pinjaman (kreditur) kepada peminjam (debitur) dan merupakan persentase dari pokok—jumlah yang dipinjam.
Dengan kata lain, bunga pinjaman adalah biaya utang bagi debitur dan tingkat pengembalian bagi kreditur. Semakin tinggi suku bunganya, semakin banyak yang harus dibayarkan oleh debitur selama masa pinjaman.
Nah, suku bunga sendiri berlaku untuk sebagian besar transaksi peminjaman. Contohnya untuk KPR, modal usaha, kredit kendaraan, atau kebutuhan lainnya.
Faktor yang Menentukan Besar Bunga Pinjaman
Nah, untuk menentukan besarnya suku bunga pinjaman, kreditur biasanya memiliki pertimbangan tertentu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa dijadikan pertimbangkan dalam menentukan besarnya bunga.
1. Kelayakan Kredit
Debitur yang memiliki skor kredit yang baik, lebih mungkin mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Itu karena mereka dianggap memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah. Biasanya ini dilihat dari status pekerjaan dan pendapatan peminjam.
Sementara debitur dengan pendapatan rendah atau riwayat kredit yang bermasalah cenderung dikenai suku bunga tinggi untuk mengurangi risiko gagal bayar.
2. Jangka Waktu Pinjaman
Kreditur bisa menghasilkan lebih banyak uang dari pinjaman jangka panjang daripada pinjaman jangka pendek. Itu karena mereka jadi memiliki lebih banyak waktu untuk memperoleh bunga.
Akibatnya, mereka menawarkan suku bunga yang lebih rendah untuk pinjaman jangka panjang. Bahkan beberapa lembaga pinjaman bisa mengenakan penalti bagi peminjam yang melunasi pinjamannya lebih cepat.
3. Besar Pinjaman
Untuk membiayai kebutuhanmu, bank sebenarnya juga meminjam uang dari satu sama lain dengan suku bunga yang didasarkan pada suku bunga dana federal.
Biaya ini kemudian dibebankan kepada konsumen. Umumnya, semakin tinggi pokok pinjaman, semakin tinggi pula suku bunga yang dikenakan.
4. Agunan
Kemudian, pinjaman dengan jaminan atau agunan umumnya memiliki tingkat suku bunga yang lebih rendah daripada yang tidak.
Itu karena kreditur telah mengantongi jaminan yang sewaktu-waktu bisa disita dan diambil alih kepemilikannya jika debitur dinyatakan gagal bayar.
5. Jadwal Pembayaran
Seberapa sering kamu melakukan pembayaran akan berdampak pada seberapa cepat kamu membayar kembali uang yang dipinjam.
Semakin lama waktu antara pembayaran yang satu ke pembayaran lainnya, semakin tinggi suku bunga yang diberikan oleh bank.
Jenis-Jenis Suku Bunga
Sebelum mempelajari cara menghitung bunga pinjaman, pahami dulu jenis-jenis suku bunga yang dilansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut daftarnya:
1. Suku Bunga Tetap
Suku bunga tetap atau fixed interest rate adalah suku bunga tidak berubah hingga jangka waktu peminjaman berakhir, sekalipun kondisi ekonomi sedang naik turun.
Ini artinya debitur atau peminjam akan membayar jumlah yang sama setiap bulan selama periode pinjaman. Jenis suku bunga ini paling sering digunakan oleh KPR syariah.
2. Suku Bunga Mengembang (Floating Interest Rate)
Suku bunga mengembang atau floating interest rate adalah kebalikan suku bunga tetap. Jenis suku bunga ini bisa berubah mengikuti perubahan kondisi pasar. Itu artinya, jumlah pembayaran bulanan bisa bervariasi, tergantung perubahan suku bunga pasar.
3. Suku Bunga Tunggal
Suku bunga tunggal atau flat interest rate adalah suku bunga yang perhitungannya mengacu pada besarnya pokok pinjaman awal. Perhitungan suku bunga ini sangat sederhana dan paling sering digunakan untuk kredit jangka pendek seperti barang konsumsi. Contohnya handphone dan peralatan rumah tangga.
4. Suku Bunga Efektif
Suku bunga efektif dihitung dari sisa pokok pinjaman setiap bulannya, seiring dengan berkurangnya utang yang telah dibayarkan. Jadi, semakin mendekati periode akhir pinjaman, semakin sedikit suku bunga yang dibayarkan.
5. Suku Bunga Anuitas
Perhitungan suku bunga anuitas atau annuity interest rate mengatur agar jumlah angsuran pokok dan angsuran bunga yang dibayarkan tetap sama setiap bulan.
Di awal periode, porsi bunga sangat besar sementara porsi angsuran sangat kecil. Sebaliknya, di akhir periode, porsi bunga sangat kecil sementara porsi angsuran sangat besar.
Cara Menghitung Bunga Pinjaman dan Contohnya
Supaya lebih memahami penjelasan jenis-jenis suku bunga seperti yang telah disebutkan, berikut adalah ilustrasi dan cara menghitung bunga pinjaman sesuai jenisnya.
1. Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Suku Bunga Tetap
Kamu mengajukan KPR untuk membeli rumah seharga Rp 600.000.000,00 dengan suku bunga tetap sebesar 10% per tahun dan tenor 10 tahun (120 bulan). Maka:
Besar angsuran per bulan = (600.000.000 x 10% x 10) : 120
= Rp 5.000.000,00
2. Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Suku Bunga Mengambang
Kamu mengajukan KPR sebesar Rp 600.000.000,00 dengan tenor 10 tahun dan suku bunga fluktuatif sebesar 10% di 4 tahun pertama, lalu di tahun selanjutnya suku bunga naik hingga 12% selama 6 tahun selanjutnya. Maka:
Besar angsuran per bulan di 4 tahun pertama:
Besar angsuran per bulan = (600.000.000 x 10% x 4) : 48
= Rp 5.000.000,00
Besar angsuran per bulan di 6 tahun berikutnya:
Besar angsuran per bulan = (600.000.000 x 12% x 6) : 72
= Rp 6.000.000,00
Jadi, ketika suku bunga naik, maka angsuran per bulan menjadi semakin besar.
3. Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Suku Bunga Tunggal
Kamu mengajukan pinjaman untuk modal usaha sebesar Rp 60.000.000,00 dengan tenor 12 bulan dan bunga flat sebesar 10%. Maka:
Pokok pinjaman per bulan = 60.000.000 : 12 = 5.000.000
Bunga per bulan = 60.000.000 x 10% : 12 = 500.000
Angsuran per bulan = 5.000.000 + 500.000 = Rp 5.500.000,00
4. Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Suku Bunga Efektif
Kamu mengajukan kredit senilai Rp 60.000.000 dengan bunga tahunan 10% dan tenor 1 tahun (12 bulan). Maka:
- Angsuran pokok per bulan = pokok pinjaman : tenor dalam bulan
- Angsuran bunga per bulan = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga per tahun x (30/360)
Bulan | Angsuran Pokok | Angsuran Bunga | Total Angsuran | Sisa Pinjaman |
0 | 0 | 0 | 0 | 60.000.000 |
1 | 5.000.000 | 500.000 | 5.500.000 | 55.000.000 |
2 | 5.000.000 | 458.333 | 4.458.333 | 50.000.000 |
3 | 5.000.000 | 416.666 | 5.416.666 | 45.000.000 |
4 | 5.000.000 | 375.000 | 5.375.000 | 40.000.000 |
5 | 5.000.000 | 333.333 | 5.333.333 | 35.000.000 |
6 | 5.000.000 | 291.666 | 5.291.666 | 30.000.000 |
7 | 5.000.000 | 250.000 | 5.250.000 | 25.000.000 |
8 | 5.000.000 | 208.333 | 5.208.333 | 20.000.000 |
9 | 5.000.000 | 166.666 | 5.166.666 | 15.000.000 |
10 | 5.000.000 | 125.000 | 5.125.000 | 10.000.000 |
11 | 5.000.000 | 83.333 | 5.083.333 | 5.000.000 |
12 | 5.000.000 | 41.666 | 5.041.666 | 0 |
5. Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Suku Bunga Anuitas
Kamu mengajukan pinjaman KPR Rp 600.000.000,00 dengan skema pembayaran suku bunga anuitas. Diketahui suku bunga per tahun adalah 10% dan tenor 10 tahun (120 bulan). Maka:
Diketahui:
Plafon (P) = Rp 600.000.000,000
Angsuran (t) = 120 kali
Bunga (i) = 10% per tahun
- Angsuran bunga per bulan = P x i x (30/360)
= 600.000.000 x 10% x (30/360)
= 5.000.000
- Angsuran pokok per bulan = P x i : t
= 600.000.000 x 10% : 120
= 500.000
- Total angsuran per bulan = 5.000.000 + 500.000
= Rp 5.500.000,00
Namun, untuk rincian besar angsuran bunga dan angsuran pokok per bulannya berbeda-beda — meski total angsuran bulannya sama, yakni Rp 5.500.000,00.
Itulah cara menghitung bunga pinjaman sesuai dengan jenis suku bunga yang digunakan.
Kalau di MOFI kamu nggak perlu pusing-pusing menghitung angsuran per bulannya karena kami akan memberikan skema pembayarannya untuk kamu.
Yuk, buruan ajukan pinjaman dengan Pembiayaan Jaminan Properti, caranya mudah dan proses pencairannya cuma 1 hari kerja!