Apa itu suku bunga? Nah, istilah ini mungkin sangat sering kamu dengar ketika akan mengajukan kredit atau pinjaman, bukan?
Suku bunga sendiri merupakan instrumen penting dari konsep ekonomi, terutama perannya di dalam dunia keuangan dan investasi.
Lantas apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan terkait suku bunga? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya dengan membaca artikel ini sampai akhir.
Apa itu Suku Bunga?
Dikutip dari laman Investopedia, suku bunga adalah jumlah yang dibebankan oleh pemberi pinjaman kepada pihak yang menerima pinjaman.
Dalam kata lain, suku bunga merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman atas penggunaan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu.
Sebagai contoh, ketika kamu meminjam uang di bank, maka kamu harus membayar sejumlah uang tambahan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman awal.
Nilai tambahan ini yang disebut sebagai suku bunga, atau secara sederhana juga dikenal sebagai bentuk “balas jasa” atas apa yang diberikan oleh pihak pemberi pinjaman.
Di sisi lain, suku bunga juga berlaku di dalam skema investasi. Misalnya jika ada nasabah menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito, maka bank akan membayar suku bunga kepada nasabah sebagai imbalan karena telah menyimpan uang di bank tersebut.
Jenis-Jenis Suku Bunga
Setelah kamu mengetahui apa itu suku bunga, informasi berikutnya yang juga penting untuk dipelajari adalah jenis-jenisnya.
Adapun jenis-jenis suku bunga dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu jenis suku bunga berdasarkan jenis instrumennya, serta jenis suku bunga berdasarkan perubahan bunga.
1. Berdasarkan Jenis Instrumen
- Suku Bunga Pinjaman
Seperti yang telah disinggung, suku bunga pinjaman merupakan biaya yang dikenakan oleh lembaga keuangan kepada peminjam atas penggunaan dana yang dipinjamkan.
Bunga yang ditetapkan merupakan bentuk dari imbal hasil yang diperoleh lembaga keuangan sebagai pihak pemberi pinjaman, sekaligus sebagai kompensasi atas risiko pinjaman.
Secara umum, suku bunga biasanya mengacu pada pergerakan suku bunga acuan dari bank sentral, di mana ini yang kemudian menjadi dasar bagi suku bunga pinjaman yang diterapkan oleh bank-bank komersial.
Adapun contoh implementasi dari suku bunga pinjaman dapat ditemukan pada produk-produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit usaha, dan kartu kredit.
- Suku Bunga Simpanan
Berbeda dengan suku bunga pinjaman, suku bunga simpanan adalah bentuk imbal hasil yang dibayarkan oleh lembaga keuangan seperti bank kepada nasabah yang menyimpan uang di bank yang bersangkutan.
Suku bunga ini merupakan insentif yang diberikan kepada nasabah karena telah menyimpan aset di di rekening bank.
Sama halnya dengan suku bunga pinjaman, kebijakan bank sentral juga turut memengaruhi suku bunga simpanan.
Ketika bank sentral menaikkan suku bunga acuan, maka bank-bank komersial akan menaikkan suku bunga simpanan untuk menarik lebih banyak dana dari nasabah.
Beberapa contoh implementasi suku bunga simpanan dapat ditemui pada rekening giro, tabungan, dan deposito berjangka.
2. Berdasarkan Perubahan Bunga
- Suku Bunga Tetap (Fixed Interest Rate)
Seperti namanya, suku bunga tetap merupakan jenis suku bunga yang bersifat tetap dan tidak berubah selama jangka waktu pinjaman.
Misalnya ketika kamu mengajukan kredit dengan suku bunga 3% per tahun, maka kamu akan tetap membayar bunga sebesar 3% selama periode tersebut, terlepas dari kondisi ekonomi yang fluktuatif.
- Suku Bunga Mengambang (Floating Interest Rate)
Suku bunga mengambang adalah jenis suku bunga yang akan mengalami perubahan sesuai dengan kondisi pasar atau kebijakan bank sentral.
Apabila suku bunga acuan dari bank sentral mengalami peningkatkan, maka suku bunganya juga akan naik. Sementara jika suku bunga acuan turun, tentu suku bunganya juga akan turun.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Suku Bunga
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat suku bunga, di antaranya adalah:
1. Kebijakan Moneter Bank Sentral
Baik dalam skema pinjaman maupun simpanan, kebijakan moneter yang diberlakukan oleh bank sentral akan memengaruhi tingkat suku bunga.
Bank sentral dapat menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi, yang pada gilirannya akan memengaruhi suku bunga yang diterapkan oleh lembaga keuangan atau bank-bank komersial.
2. Inflasi
Secara sederhana, inflasi dapat dipahami sebagai kenaikan harga atas barang dan jasa. Ketika inflasi tinggi, maka suku bunga cenderung akan naik untuk menjaga daya beli uang.
Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk menabung daripada membelanjakan uangnya, menimbang pengembalian dari tabungan lebih tinggi, yang pada gilirannya juga dapat menekan laju inflasi.
3. Risiko Kredit
Tingkat suku bunga juga ditentukan oleh risiko yang akan ditanggung pemberi pinjaman. Semakin tinggi potensi peminjam kesulitan untuk membayar pinjaman, maka suku bunga yang dikenakan juga akan semakin tinggi.
Risiko ini biasanya sering dijumpai pada jenis pinjaman tanpa jaminan, di mana risiko kreditnya lebih tinggi dibandingkan pinjaman dengan jaminan.
4. Tingkat Likuiditas Bank
Naik turunnya suku bunga juga dapat terjadi ketika bank membutuhkan lebih banyak dana, baik untuk mendanai operasional atau kepentingan lainnya.
Bank sangat mungkin meningkatkan suku bunga untuk menarik nasabah atau lebih banyak orang agar ingin menyimpan uang di bank tersebut.
5. Tenor
Tenor atau jangka waktu pengembalian pinjaman juga merupakan salah satu faktor utama yang berperan dalam penentuan tingkat suku bunga.
Semakin lama tenor, maka semakin besar pula total jumlah bunga yang menjadi kewajiban untuk dibayar. Begitupun sebaliknya.
Cara Menghitung Suku Bunga
Menghitung suku bunga merupakan suatu hal yang penting agar kamu dapat memahami hak dan kewajiban yang harus dipenuhi di dalam suatu transaksi.
Misalnya, jika kamu berencana untuk mengajukan pinjaman, maka tentukan jumlah pinjaman dan tenor yang tersedia.
Kemudian tentukan tingkat bunga yang ditawarkan, pastikan juga untuk memahami jenis suku bunga yang berlaku karena ini dapat memengaruhi perhitungan bunga secara keseluruhan.
Hitung total bunga serta total kewajiban pembayaran angsuran dengan menambahkan jumlah pinjaman dengan hasil perhitungan total bunga.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah contoh perhitungannya. Simak dengan seksama, ya!
Rumus suku bunga: P x i x t = TB
- P = Jumlah pinjaman
- i = Tingkat suku bunga
- t = Jangka waktu (per bulan)
- TB = Total bunga
Contoh perhitungan: Kamu meminjam dana sebesar Rp10.000.000 dengan suku bunga 2% (0,02) per bulan, dan pilihan tenor selama 10 bulan.
- 10.000.000 x 0,02 x 10 = 2.000.000
- 10.000.000 + 2.000.000 = 12.000.000
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa total bunga yang harus dibayarkan dalam jangka waktu 10 bulan adalah Rp2.000.000. Sementara total angsuran secara keseluruhan sebesar Rp12.000.000.
Itulah informasi lengkap mengenai apa itu suku bunga yang perlu diketahui. Pastikan untuk menentukan tingkat suku bunga yang sesuai dengan kemampuan finansialmu, ya!
Untuk kamu yang sedang mencari dana pinjaman dengan proses yang cepat dan mudah, maka MOFI adalah solusinya.
MOFI menyediakan pinjaman dana tunai dengan approval rate yang tinggi, di mana kamu bisa memanfaatkan jaminan sertifikat properti dan BPKB mobil.
Klik di sini untuk informasi selengkapnya.