Moladin Mofi Artikel

Home » Pinjaman » Apa Itu Tenor Pinjaman: Pengertian hingga Tips Menentukannya

Apa Itu Tenor Pinjaman: Pengertian hingga Tips Menentukannya

by Ahmad Yusuf
apa itu tenor pinjaman

Salah satu hal yang perlu kamu pertimbangkan saat mengajukan kredit atau pinjaman dana adalah tenor. Istilah ini sebenarnya mengacu pada jangka waktu pembayaran utang plus bunganya sampai lunas. 

Nah, supaya lebih memahami apa itu tenor dan serba-serbinya, yuk simak artikel ini sampai tuntas!

Apa Itu Tenor Pinjaman?

Tenor adalah jangka waktu angsuran yang diberikan kreditur kepada debitur untuk membayar dan melunasi utangnya. Pada umumnya, tenor ditentukan atas dasar hasil kesepakatan kedua belah pihak sebelum melakukan aktivitas pinjam-meminjam.

Dalam hal ini, tenor pinjaman menjadi salah satu faktor penentu besarnya suku bunga yang akan dikenakan oleh kreditur kepada debitur.

Umumnya, semakin panjang tenor yang diberikan, semakin besar suku bunga yang dikenakan. Sebaliknya, tenor yang lebih pendek biasanya menawarkan suku bunga yang lebih rendah.

Jenis Tenor Pinjaman

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, kalau dilihat dari lama waktunya, tenor bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu tenor panjang dan tenor pendek. Berikut adalah perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.

1. Tenor Panjang

Pinjaman tenor panjang adalah pinjaman yang jangka waktu angsurannya mulai dari 3 tahun sampai 30 tahun.

Biasanya tenor ini digunakan untuk pinjaman yang jumlahnya besar, seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor, atau pembiayaan dengan jaminan aset bernilai besar.

Jenis tenor ini biasanya ditujukan untuk orang-orang yang berniat membeli kebutuhan umum. Namun, karena harganya sangat mahal, mereka tidak mampu membelinya secara cash sehingga menggunakan pinjaman bertenor panjang sebagai pilihan.

Adapun kelebihan dan kekurangan pinjaman tenor panjang adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

Jumlah cicilan yang dibayarkan setiap bulan relatif lebih rendah sehingga debitur bisa lebih leluasa mengelola pendapatan untuk mencukupi kebutuhan lainnya.

Kekurangan:

Pinjaman tenor panjang biasanya memiliki besaran bunga yang lebih besar bahkan terus meningkat secara progresif mengikuti laju inflasi. Akibatnya beban biaya yang harus ditanggung menjadi semakin besar.

2. Tenor Pendek

Sebaliknya, pinjaman tenor pendek memberikan jangka waktu yang lebih singkat bagi debitur untuk membayar dan melunasi utangnya. Hanya 6 bulan sampai 24 bulan saja.

Baca Juga  Dana Darurat: Pengertian, Manfaat, Jumlah Ideal, dan Cara Menghitungnya

Biasanya, tenor jenis ini digunakan pada pinjaman pokok yang jumlahnya tidak terlalu besar. Misalnya untuk barang-barang elektronik seperti smartphone, laptop, atau perabotan rumah.

Kalau dilihat dari jenis barangnya, tenor pendek lebih ditujukan untuk orang-orang yang ingin membeli sesuatu dengan skala prioritas “penting-tapi tidak mendesak” atau “mendesak-tapi tidak penting”.

Sebenarnya, mereka ini punya cukup uang untuk membelinya secara langsung. Namun, mereka akan lack of cash kalau harus membelanjakan uangnya untuk barang tersebut secara tunai. Sementara masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

Adapun kelebihan dan kekurangan pinjaman tenor pendek adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

Beban bunga yang dikenakan tidak terlalu tinggi dan debitur tidak perlu menanggung beban utang terlalu lama.

Kekurangan:

Hanya saja debitur yang memilih tenor pendek harus menyiapkan uang dalam jumlah yang relatif besar karena cicilan per bulannya relatif tinggi.

Faktor yang Menentukan Lama Tenor

Setelah mengetahui jenis-jenisnya, kamu mungkin akan bertanya-tanya faktor apa saja yang sebenarnya memengaruhi lamanya tenor pinjaman. Berikut beberapa di antaranya.

1. Jumlah atau Plafon Pinjaman

Hal pertama yang menentukan lamanya tenor adalah jumlah pinjaman pokok yang diajukan debitur kepada kreditur.

Umumnya, semakin besar pinjaman yang diajukan debitur, kreditur akan merekomendasikan tenor pinjaman yang lebih panjang.

Sebaliknya, kalau jumlah pinjaman atau plafon pinjaman yang disetujui tidak terlalu besar biasanya kreditur akan merekomendasikan pinjaman bertenor pendek.

2. Penghasilan per Bulan

Hal kedua yang mempengaruhi lama tenor adalah penghasilan debitur per bulannya. Itu sebabnya kenapa salah satu dokumen yang diminta dalam berkas persyaratan adalah informasi gaji atau pemasukan bulanan.

Sebab melalui informasi ini, kreditur akan menganalisis kemampuan bayar debitur setiap bulannya berdasarkan penghasilan yang mereka miliki.

3. Umur Debitur

Umur juga merupakan salah satu faktor yang akan dipertimbangan kreditur untuk menentukan jangka waktu pinjaman. 

Debitur yang termasuk dalam kategori usia produktif dan periode usia produktifnya masih lama, biasanya akan diberikan pinjaman dengan tenor yang lebih panjang.

Baca Juga  Apa Itu Inovasi Produk? Mengapa Penting, Ragam Tipe, dan Cara Sukses Melakukannya

Sebaliknya, orang yang sudah “berumur” dan dianggap produktivitasnya sudah tidak signifikan akan dikenakan tenor pendek untuk melunasi utangnya.

4. Aset yang Dijaminkan

Agunan alias aset yang menjadi objek jaminan juga dapat memengaruhi panjang pendeknya tenor pinjaman. Semakin tinggi nilai aset yang dijaminkan, semakin besar peluang debitur untuk mendapatkan pinjaman bertenor panjang.

Berbeda dengan debitur yang mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Pasalnya, dalam kredit multiguna (kredit dengan agunan), ada aset yang dijadikan jaminan utang.

Dalam skenario terburuknya, kalau debitur gagal membayar dan melunasi utang, pihak bank berhak menyita aset tersebut.

Tips Menentukan Tenor Pinjaman yang Sesuai

Setelah mengetahui apa itu tenor pinjaman, jenis-jenisnya, juga faktor yang memengaruhinya, sekarang saatnya kamu mengetahui bagaimana cara menentukan tenor pinjaman yang sesuai. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang bisa kamu perhatikan.

  1. Lakukan riset untuk membandingkan lembaga keuangan mana yang bisa memberikan pinjaman dengan suku bunga dan biaya administrasi yang paling rendah.
  2. Cek juga apakah ada keuntungan-keuntungan lain yang ditawarkan lembaga pinjaman. Meski begitu, tetap waspada dan jangan sampai terkecoh dengan segala bentuk pinjaman ilegal.
  3. Hitung semua penghasilan bulanan, baik dari pemasukan utama  maupun pekerjaan sampingan untuk menentukan tenor yang paling ideal.
  4. Kalau memungkinkan, pilih tenor yang paling singkat. Namun, kalau ternyata kamu memiliki keterbatasan dalam kemampuan bayar, pilih tenor yang paling panjang.
  5. Pastikan bahwa nominal cicilan adalah jumlah yang sanggup kamu bayar dengan tepat waktu dan tidak lebih dari 30% total penghasilan bulanan. Ini sangat penting untuk menghindari denda dan meminimalkan risiko gagal bayar.

Itulah penjelasan mengenai apa itu tenor dan hal-hal yang perlu kamu perhatikan. Terakhir dan harus selalu kamu ingat, pilih lembaga keuangan yang kredibel, legal, dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti MOFI.Bukan hanya bisa kamu andalkan, MOFI secara transparan memberikan Simulasi Pinjaman BPKB Mobil yang bisa kamu jadikan pertimbangan sebelum mengajukan pinjaman. Untuk info selengkapnya, kunjungi www.mofi.id.

You may also like