Bisnis properti punya beragam jenis dan bentuk, tapi aktivitas utamanya adalah menjual, membeli, dan menyewakan properti serta lahan.
Seperti yang kita tahu, properti adalah salah satu bentuk investasi dan aset berharga yang nilai jualnya terus merangkak naik. Makanya, bisnis properti menjadi pilihan wirausaha yang menjanjikan.
Tertarik memulai bisnis properti? Yuk, ketahui ragam risiko, keuntungan, hingga tips memulainya berikut ini.
Keuntungan dan Risiko Bisnis Properti
Sebelum memulai bisnis properti, kamu harus tahu dulu ragam keuntungan dan risikonya. Tujuannya agar kamu dapat lebih berhati-hati dan mempersiapkan rencana bisnis dengan benar.
Keuntungan bisnis properti
- Menjadi investasi jangka panjang dan keuntungan di masa depan.
- Membuat portofolio investasi jadi lebih beragam.
- Menerima keuntungan dari selisih harga jual dan beli, serta harga sewa.
- Mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga properti.
- Dapat melindungi kamu dari inflasi karena harganya yang naik dengan stabil.
Risiko bisnis properti
- Properti lebih sulit terjual.
- Risiko likuiditas karena properti tak terjual.
- Kondisi pasar properti yang kadang tidak stabil.
- Berpotensi menghadapi risiko hukum seperti sengketa tanah dan perubahan aturan.
- Pengeluaran dari renovasi dan pemeliharaan properti.
Tips Memulai Bisnis Properti
- Riset pasar properti
Ketahui seluk-beluk soal dunia properti terlebih dahulu, termasuk kota atau daerah yang menjanjikan serta punya potensi tinggi. Jangan lupa untuk cari tahu tentang peraturan properti serta lahannya.
Lakukan juga survei lokasi untuk mengenali properti dan lingkungannya. Terakhir, pelajari dan prediksi risiko dari masing-masing properti. Catat dengan detail harga beli, harga jual, harga sewa, hingga harga perawatannya.
- Menghitung dan mempersiapkan modal
Sebelum memulai bisnis, kamu tentunya harus punya properti terlebih dahulu. Hal ini akan berbeda jika kamu adalah agen properti untuk developer atau usaha properti lain. Nah, karena bisnis ini adalah milikmu sendiri, maka memiliki properti adalah kunci awalnya. Modal awal berupa uang adalah hal penting untuk bisnis properti.
- Pilih jenis properti yang sesuai
Pastikan properti yang dijual sesuai dengan modalmu, lokasi, dan perkiraan harga jual atau sewanya. Mengutip HubSpot, kamu dapat membuat daftar properti sesuai dengan rencana bisnis, misalnya:
- Daftar properti dekat stasiun dan transportasi umum lain.
- Daftar properti untuk disewakan di sekitar gedung perkantoran.
- Daftar properti di perbatasan kota besar.
- Bangun relasi dengan sesama pengusaha
Relasi dengan sesama pengusaha atau bisnis properti lainya juga penting untuk modal awal. Relasi tersebut dapat membantumu dapat peluang properti untuk dijual, serta mempelajari lebih jauh tentang pasar properti. Kamu juga berpotensi memulai bisnis properti dengan modal 0 jika dapat bekerja sama dengan developer. Jenis kerja samanya pun beragam, mulai dari bagi hasil hingga potongan harga properti.
- Promosikan bisnis secara online
Baik melalui media sosial dan berbagai situs jual/sewa properti pun bisa kamu gunakan. Jangan lupa untuk menawarkan properti dengan baik dan menarik. Tunjukkan keunggulan properti yang kamu jual atau yang disewakan.
- Menjaga hubungan dengan konsumen
Kamu dapat mulai membangun hubungan dengan calon konsumen melalui media sosial. Mulai dengan menjawab pertanyaan di media sosial hingga memberikan pelayanan terbaik saat proses negosiasi. Dengan hubungan baik, kamu berpotensi dapat promosi dan rekomendasi gratis dari mantan konsumen ke konsumen baru.
- Belajar dari sesama profesional dan ikut pelatihan
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kamu dapat belajar dari sesama pengusaha dan profesional properti. Kamu juga dapat mengikuti sesi pelatihan dan workshop untuk memahami dunia properti.
- Jaga kualitas properti
Renovasi dan perawatan adalah bagian penting dari bisnis properti. Agar punya nilai jual tinggi dan menarik perhatian calon pembeli/penyewa, properti harus memiliki kondisi terbaik. Kamu dapat melakukan pemeriksaan properti setiap bulan.
- Mulai bisnis dari kecil
Pastikan untuk memulai bisnis properti dari kecil, terlebih jika modal terbatas. Kamu dapat menyiapkan modal dari tabungan hingga membuat pinjaman.
Jenis dan Contoh Bisnis Properti
- Bisnis jual-beli properti komersial
Contoh properti komersial antara lain:
- rumah tinggal
- rumah toko (ruko)
- apartemen
- Bisnis properti komersial
Properti komersial adalah jenis properti yang digunakan untuk kepentingan bisnis lainnya, contoh:
- gedung perkantoran
- pusat perbelanjaan
- gedung pasar
- hotel
- Bisnis properti tanah
Tanah atau lahan bisa menjadi produk bisnis propertimu, contohnya:
- lahan sewa parkir
- jual lahan atau tanah sebagai aset
- Bisnis properti flip
Untuk bisnis ini kamu butuh modal sedikit lebih banyak karena harus melakukan renovasi propertinya. Kamu dapat membeli properti dengan harga murah karena kondisi rusak, lalu merenovasi atau memperbaikinya, kemudian dapat kamu jual dengan harga tinggi. Namun, bisnis ini lebih tinggi risikonya.
- Bisnis sewa properti
Terakhir adalah sewa properti, kamu juga dapat menggunakan bisnis ini sebagai modal atau pengganti biaya renovasi bahkan cicilan properti. Contoh lainya adalah:
- sewa ruko
- sewa kos-kosan
Biasanya bisnis ini yang paling menguntungkan dan menghasilkan pendapatan yang stabil.
Itulah ragam keuntungan, risiko, hingga berbagai tips penting untuk memulai bisnis properti. Punya modal, koneksi, dan pengetahuan yang kuat menjadi kunci memulai bisnis ini.
Makanya, supaya bisnis properti yang kamu jalankan dapat tumbuh dan berjalan dengan aman, yuk, gunakan layanan pembiayaan jaminan properti dari MOFI.
Dengan proses yang cepat dan fleksibel, serta skema angsuran juga tenor hingga 5 tahun, pembiayaan jaminan properti dari MOFI dapat menjadi solusi untuk mendukung pertumbuhan bisnis propertimu.
Untuk informasi lebih lanjut dan langkah pengajuan pinjamannya, klik di sini, ya!