Moladin Mofi Artikel

Home » Bisnis » Apa Itu Investasi: Definisi, Jenis Instrumen, dan Bagaimana Memulainya

Apa Itu Investasi: Definisi, Jenis Instrumen, dan Bagaimana Memulainya

by Ahmad Yusuf

Salah satu cara terbaik untuk mengamankan bahkan mengembangkan aset yang kamu miliki adalah dengan melakukan investasi. Saat ini ada banyak jenisnya yang bisa dipilih. Namun, ketahui dulu apa itu investasi, jenis-jenisnya, dan bagaimana memulainya. 

Semua informasinya sudah dirangkum dalam artikel ini.  Jadi, baca penjelasannya sampai selesai, ya!

Apa Itu Investasi?

Mengutip laman Investopedia, investasi adalah sebuah keputusan untuk mengalokasikan aset yang dimiliki saat ini demi menghasilkan apresiasi atau keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang.

Hal itu bisa dilakukan dalam berbagai upaya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh langsungnya adalah menggunakan aset untuk memulai bisnis. 

Sementara contohnya yang tidak langsung adalah menempatkan sejumlah dana di deposito, membeli saham, atau instrumen lainnya.

Hal yang perlu kamu pahami, setiap investasi pasti memiliki risiko. Semakin besar imbal hasil yang diharapkan, semakin besar pula risiko yang harus ditanggung. Dalam ilmu ekonomi dan bisnis, kondisi ini dikenal sebagai prinsip “high risk, high return”.

Beberapa orang bersedia mengambil risiko yang besar karena mengharapkan return yang besar juga. Namun, sisanya lebih memilih menghindari risiko dengan memilih instrumen yang paling aman.

Jenis Investasi Berdasarkan Waktunya

Dilihat dari jangka waktu pengembaliannya, jenisnya bisa dibedakan menjadi investasi jangka pendek dan jangka panjang. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Jangka Pendek

Nama lain dari jenis jangka pendek adalah investasi sementara. Sesuai namanya, jenis ini relatif berumur pendek, di mana imbal hasilnya bisa terlihat dan didapatkan dalam waktu 3-12 bulan.

Tujuannya hanya untuk mengamankan aset selagi menunggu peluang lain yang mampu memberikan imbal hasil yang lebih menjanjikan.

Jenis ini memiliki risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan jenis jangka panjang, begitu pula imbal hasilnya. 

2. Jangka Panjang

Berbeda dengan investasi jangka pendek, jenis ini membutuhkan waktu yang relatif lama hingga bertahun-tahun untuk mendapatkan imbal hasilnya.

Jenis ini umumnya memiliki tingkat pengembalian yang jauh lebih baik tetapi risikonya juga lebih tinggi.

Jenis Investasi Berdasarkan Instrumennya

Selanjutnya, jenis investasi juga bisa dilihat dari instrumennya. Berikut ini adalah beberapa instrumen yang populer di Indonesia.

Baca Juga  Analisis Peluang Usaha: Pengertian, Tujuan, dan Langkah-Langkahnya

1. Deposito

Deposito sebenarnya mirip dengan tabungan. Namun, tingkat bunga deposito lebih tinggi, yakni sekitar 5-6%. Umumnya, semakin banyak uang diinvestasikan, semakin tinggi bunganya.

Selain bunga, hal lain yang membedakan deposito dengan tabungan biasa adalah adanya waktu jatuh tempo. Ini membuatmu tidak bisa mengambil uangnya sewaktu-waktu layaknya tabungan.

2. Properti

Investasi properti juga populer karena nilainya dipastikan terus naik tanpa banyak fluktuasi. 

Cara paling sederhana untuk melakukannya adalah dengan membeli tanah, membangun properti di atasnya, lalu menjualnya saat harganya tinggi. Cara kedua, kamu bisa menyewakannya untuk mendapatkan aliran pemasukan. 

Meski risiko investasinya rendah, properti adalah aset yang aus oleh waktu. Oleh karena itu, pastikan kamu menganggarkan biaya perawatan rutin agar nilainya tetap terjaga.

3. Emas dan Logam Mulia

Emas dan logam mulia adalah instrumen investasi yang sudah dikenal sejak zaman dulu. Jenis ini terbilang minim risiko dan cocok untuk jangka panjang karena harga jualnya yang relatif stabil bahkan terus naik.

4. Saham

Saat kamu membeli saham sebuah perusahaan, pada prinsipnya kamu memiliki sebagian perusahaan tersebut. Semakin besar saham yang kamu beli, semakin besar persentase kepemilikan perusahaan yang kamu dapat.

Imbal hasil saham berasal dari dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri. Namun perlu dicatat, tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investor karena beberapa memilih menggunakan return yang didapat untuk mengembangkan bisnis. 

Itu kenapa risiko jenis ini terbilang tinggi sehingga membutuhkan pemahaman dan analisis yang mendalam.

5. Obligasi

Sederhananya, obligasi adalah surat utang yang diperjualbelikan. Dengan membeli obligasi milik pemerintah, kota, maupun perusahaan, artinya kamu ikut membayar sebagian utang entitas tersebut.

Sebagai gantinya, kamu berhak menerima pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian nilai nominal obligasi saat jatuh tempo.

6. Reksa Dana

Reksa dana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari beberapa investor untuk kemudian diinvestasikan ke instrumen yang ada di pasar modal. 

jenis ini relatif minim risiko dan cukup populer di kalangan investor pemula, khususnya yang memiliki keterbatasan dana. 

7. Komoditas

Komoditas seperti logam, minyak mentah, batu bara, atau hasil pertanian ternyata juga bernilai investasi.

Baca Juga  10 Tips Membangun Usaha Warung Sembako yang Sukses

Salah satu tujuannya adalah untuk melindungi investor terhadap dampak inflasi, di mana permintaan komoditas cenderung tinggi selama periode inflasi tinggi sehingga mendorong kenaikan harga.

8. Cryptocurrency

Meski terbilang baru, cryptocurrency berhasil menjadi magnet karena menawarkan potensi imbal hasil yang tinggi.

Cryptocurrency sendiri sebenarnya adalah mata uang digital yang hadir di dunia maya sehingga tidak ada wujud fisiknya. Salah satu yang terkenal adalah Bitcoin.

Meski bukan alat tukar yang sah, kripto bisa dicairkan menjadi uang tunai sehingga dapat dibelanjakan. Selain itu, cryptocurrency dilindungi oleh teknologi bernama blockchain yang menjamin keamanan transaksi secara online tanpa campur tangan pihak ketiga. 

9. Barang Koleksi

Terakhir ada barang-barang koleksi yang ternyata juga memiliki nilai investasi. Barang-barang koleksi yang dimaksud, di antaranya adalah koleksi limited edition, barang langka, atau koleksi tokoh ternama. Contohnya perhiasan keluaran terbatas, mobil lawas, dan lukisan.

Kalau dirawat dengan baik, barang-barang ini bisa dijual lagi dengan nilai yang sangat tinggi di kemudian hari.

Bagaimana Cara Memulainya?

Untuk memulai investasi, ada tiga pendekatan yang bisa kamu gunakan. Berikut adalah uraiannya:

  • Kalau kamu memiliki sedikit uang dan tidak menginginkan jenis investasi yang membebani, kamu bisa memilih robo-advisor. Robo-advisor adalah platform yang bisa membantumu menginvestasikan uang dalam portofolio yang sudah jadi dan terdiversifikasi. Toleransi risikonya pun bisa disesuaikan dengan tujuan keuanganmu.
  • Kalau kamu lebih suka investasi yang hands-on, kamu bisa memilih jenis instrumen investasi seperti saham atau reksa dana untuk pemula.
  • Kalau kamu lebih memilih pendekatan investasi lepas tangan alias hands-off, kamu sebaiknya meminta saran dan bantuan dari profesional, seperti penasihat keuangan untuk memilih dan mengelola investasimu.

Terlepas dari pilihan investasimu, investasi yang dilakukan secara konsisten akan memberikan manfaat keuangan di masa depan. 

Namun, kalau kamu membutuhkan talangan dana yang cepat untuk memenuhi kebutuhan atau tambahan modal usaha, kamu bisa segera mengajukan pinjaman dana Pembiayaan Jaminan BPKB Mobil di MOFI. Cek persyaratan dan informasi selengkapnya di https://mofi.id/.

You may also like