Moladin Mofi Artikel

Home » Bisnis » Etika Bisnis, Prinsip-prinsip yang Mengantar Perusahaan Sukses

Etika Bisnis, Prinsip-prinsip yang Mengantar Perusahaan Sukses

by Ahmad Yusuf
etika bisnis adalah

Etika bisnis adalah prinsip-prinsip dasar yang akan memandu setiap pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan. Sebagai pelaku usaha, tentu kamu pernah dihadapkan pada situasi yang mengharuskanmu membuat keputusan penting, kan?

Dalam hal ini, etika bisnis dibutuhkan untuk menavigasi “area abu-abu”, di mana tidak jelas mana yang benar dan salah.

Yuk, ketahui lebih banyak soal etika bisnis melalui rangkuman di bawah ini!

Pengertian Etika Bisnis

Secara konseptual, etika bisnis adalah penerapan nilai-nilai etik pada perilaku bisnis. Etika bisnis berlaku untuk semua aspek perilaku bisnis, mulai di level individu hingga organisasi secara keseluruhan.

Kalau didefinisikan, etika bisnis merupakan prinsip-prinsip moral, kebijakan, dan nilai-nilai yang mengatur bagaimana perusahaan dan individu di dalamnya terlibat dalam menjalankan aktivitas bisnis.

Konsep ini mulai populer sejak tahun 1960-an. Tepatnya ketika perusahaan menjadi lebih sadar dan peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial di sekitarnya.

Sejak saat itu, konsep etika bisnis terus berkembang. Tidak lagi sekadar kode moral tentang benar dan salah, tapi juga berupaya merekonsiliasi apa yang seharusnya dilakukan sembari mempertahankan keunggulan kompetitifnya. 

Prinsip Etika Bisnis

Butuh waktu dan upaya untuk menerapkan perilaku etis yang berkelanjutan. Menurut Investopedia berikut ini adalah 12 prinsip etika bisnis yang perlu dijalankan.

  • Kepemimpinan. Penerapan etika bisnis dimulai dari atas untuk memandu seluruh entitas di dalamnya agar mampu mengadopsi, mengintegrasikan, dan menerapkan perilaku etis dalam semua aspek kehidupan, baik profesional maupun personal.
  • Akuntabilitas. Menganggap semua orang, termasuk dirinya sendiri, memiliki tanggung jawab atas tindakannya sehingga sama-sama berkomitmen untuk mengikuti praktik etis sesuai pedoman.
  • Integritas. Secara konsisten melakukan hal yang benar dan berusaha mempertahankan standar bahkan membawanya lebih tinggi.
  • Menghormati orang lain. Menyadari bahwa setiap orang berhak mendapatkan martabat, privasi, kesetaraan, kesempatan, kasih sayang, dan empati.
  • Kejujuran. Kebenaran yang parsial, kelalaian, dan pernyataan yang kurang atau lebih tidak akan membantu bisnis meningkatkan kinerjanya. Berita buruk harus dikomunikasikan dan diterima dengan cara yang sama seperti kabar baik sehingga solusi dapat dikembangkan.
  • Menghormati hukum. Bahwa hukum harus ditegakkan sebagaimana mestinya. Saat berada dalam “area abu-abu”, berbuat salah justru lebih baik ketimbang mengeksploitasi kesenjangan tersebut.
  • Tanggung jawab. Setiap orang bertanggung jawab atas pekerjaan yang mereka lakukan serta tidak melimpahkannya pada pihak lain.
  • Transparansi. Tanpa membocorkan rahasia dagang, perusahaan harus memastikan informasi tentang keuangan, perubahan harga, praktik perekrutan dan pemberhentian, upah dan gaji, serta promosi tersedia bagi mereka yang tertarik dengan kesuksesan bisnis.
  • Kasih sayang. Setiap karyawan, komunitas sekitar bisnis, mitra bisnis, dan pelanggan harus diperlakukan dengan penuh kepedulian untuk menjamin kesejahteraannya.
  • Keadilan. Setiap orang harus mempunyai kesempatan yang sama dan diperlakukan sama dengan penuh kesopanan dan rasa hormat.
  • Loyalitas. Menunjukkan komitmen untuk selalu melaksanakan praktik terbaik.
  • Kepedulian terhadap lingkungan hidup. Mendorong seluruh elemen di dalam perusahan untuk menemukan dan melaporkan solusi atas praktik yang berisiko menimbulkan kerusakan lingkungan.
Baca Juga  Pakai MOFI Bisa Tebus Motor Listrik DP 0 Rupiah di Jakarta Fair 2024

Pentingnya Etika Bisnis untuk UMKM

Ada beberapa alasan kenapa etika bisnis penting untuk mendukung kesuksesan bisnis UMKM. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Mengembangkan Reputasi yang Baik

Manfaat dari menerapkan etika bisnis adalah membuat perusahaan mendapat reputasi yang baik di mata publik. Pada gilirannya, reputasi yang baik bisa meningkatkan kredibilitas sehingga konsumen akan memilih produkmu dibanding merek lain.

Ketika ini terjadi, ada beberapa manfaat lain yang bakal menyertai. Berikut di antaranya:

  • Pengenalan dan pertumbuhan merek.
  • Meningkatnya bargaining power.
  • Meningkatnya kepercayaan terhadap produk dan layanan.
  • Retensi dan pertumbuhan pelanggan.
  • Menarik talent terbaik.
  • Menarik investor.

2. Memperhatikan Kepentingan Bersama

Karena dijadikan sebagai pedoman, etika bisnis adalah suatu hal yang mampu mengubah pola pikir karyawan bahwa kita seharusnya mendahulukan kepentingan bersama.

Sebab perusahaan adalah milik bersama, maka seluruh pihak yang terlibat akan bersama-sama mewujudkan kemajuan bisnis.

3. Menjunjung Tinggi Nilai Moral

Menerapkan etika bisnis yang kuat membuat bisnis tetap berada dalam track untuk bekerja secara legal dalam melindungi pekerja, mitra bisnis, maupun kliennya. 

Prinsip-prinsip ini menjaga standar manufaktur, menjaga bisnis tetap jujur ​​dan adil, serta menghentikan klaim produk yang menyesatkan.

Budaya bisnis etis yang kuat juga mendukung kinerja karyawan yang lebih baik. Dengan begitu, terciptalah perilaku yang menjunjung tinggi nilai moral oleh seluruh elemen dalam internal perusahaan. 

Tentu saja ini akan berdampak pada kelancaran proses operasional bisnis.

Bagaimana Cara Mengimplementasikan Etika Bisnis yang Baik?

Membina lingkungan kerja yang menerapkan perilaku etis bisnis adalah keputusan besar sehingga butuh waktu dan banyak usaha untuk mewujudkannya.

Bahkan perusahaan perlu membuat kode etik, prinsip panduan, prosedur pelaporan, dan program pelatihan untuk menegakkan dan mendorong perilaku etis.

Baca Juga  Analisis Peluang Usaha: Pengertian, Tujuan, dan Langkah-Langkahnya

Setelah ini semua diterapkan, komunikasi yang berkelanjutan dengan karyawan harus tetap dilakukan.

Pemimpin harus terus mendorong karyawan untuk melaporkan praktik-praktik tidak etis yang mungkin terjadi. Sekaligus menjamin bahwa pelapor tidak akan menanggung ‘konsekuensi’ merugikan atas laporannya.

Sampai sini, kamu semakin sadar bukan bahwa etika bisnis adalah inti dari upaya untuk menumbuhkan budaya kerja yang baik. Dalam memulainya, peran dan komitmen top management sangat dibutuhkan. 

Dengan berpegang pada praktik bisnis yang etis, perusahaan harus tetap mampu mengoperasikan bisnis secara berkelanjutan. Salah satunya adalah menjamin pendanaannya berjalan lancar. Kalau kamu butuh tambahan modal kerja untuk memulai atau mengembangkan UMKM, kamu bisa mengajukan Pembiayaan Jaminan Properti di MOFI. Untuk persyaratan dan detail lainnya bisa kamu temukan di https://mofi.id/.

You may also like