Renovasi rumah adalah salah satu proyek besar untuk memperbaiki kerusakan, memperluas ruangan, atau memberikan tampilan baru. Jika ingin melakukannya, kamu perlu merencanakan prosesnya dengan matang, terlebih saat menghitung besar biaya renovasi rumah.
Tanpa perencanaan yang tepat, biaya renovasi dapat melebihi anggaran yang telah disiapkan yang berdampak pada tekanan finansial yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, memahami cara menghitung estimasi biaya renovasi rumah sangat penting agar proyek tersebut bisa berjalan sesuai rencana.
Dengan melakukan perhitungan yang teliti, kamu dapat memperkirakan berapa biaya yang diperlukan untuk berbagai aspek renovasi, seperti material, tenaga kerja, dan biaya tak terduga lainnya.
Besar Anggaran untuk Renovasi Rumah Per Meter
Sebenarnya, berapa biaya renovasi rumah yang harus disiapkan bergantung pada banyak aspek, seperti lokasi rumah, material yang digunakan, hingga jasa tukang.
Seringnya, biaya renovasi di perkotaan akan lebih mahal ketimbang hunian yang ada di pedesaan.
Pun, biaya perbaikan rumah di perkotaan juga berbeda berdasarkan wilayahnya. Misalnya, biaya renovasi hunian di wilayah pinggiran akan lebih terjangkau dibandingkan dengan rumah yang ada di pusat kota.
Aspek lain yang tidak boleh kamu lupakan adalah material yang kamu pilih. Misalnya, biaya untuk mengecat rumah standar estimasinya antara Rp100 ribu sampai Rp200 ribu per meter.
Harga ini tentunya bisa lebih tinggi kalau kamu memakai produk cat bermerek dan melakukan pengecatan dengan proses yang lebih kompleks, contohnya teknologi terkini yang membuat cat lebih tahan jamur, debu, air, dan bebas alergi.
Sementara itu, untuk renovasi penambahan ruangan di rumah dengan menggunakan bahan bangunan standar, kamu sebaiknya menyiapkan anggaran mulai dari Rp4 juta per meter persegi.
Namun, untuk pemakaian material yang lebih berkualitas, biayanya tentu bisa lebih besar lagi, mulai dari Rp5 juta per meter persegi.
Aspek lainnya adalah biaya pekerja harian. Estimasi biayanya mulai dari Rp100 ribu sampai Rp200 ribu untuk satu orang setiap harinya.
Semakin banyak pekerja yang kamu gunakan, biayanya juga semakin tinggi. Belum lagi biaya untuk camilan, minum, atau makan siang.
Selain jasa pekerja harian, ada pula jasa pekerja borongan. Biaya untuk sistem borongan biasanya disesuaikan dengan luas proyek, estimasi harganya mulai dari Rp1 juta sampai Rp2 juta per meter persegi.
Dibandingkan dengan harian, sistem pekerja borongan memiliki biaya yang pasti. Alhasil, apabila di kemudian hari ternyata kamu memerlukan tambahan waktu untuk pengerjaan proyek, tidak perlu lagi merogoh kocek untuk menambah biaya seperti halnya pekerja harian.
Adapun, biaya renovasi rumah untuk hunian standar adalah sebagai berikut:
- Cat kualitas A (paling tinggi) untuk ruangan dengan luas sekitar 40 meter persegi dengan biaya Rp200 ribu per meter persegi, sehingga menjadi Rp800 ribu.
- Empat (4) buah kusen untuk pintu dan jendela, kisaran harganya sekitar Rp5 juta.
- Biaya pekerja harian sebanyak dua (2) orang selama tujuh (7) hari, dengan upah per harinya Rp150 ribu, yaitu Rp2.100.000
- Biaya untuk pembelian bahan bangunan lainnya, sekitar Rp1 juta.
Jika dijumlahkan, total biaya renovasi rumah yang harus kamu siapkan adalah Rp8.900.000. Biaya ini sudah pasti bervariasi dan fluktuatif sesuai dengan lokasi rumah, luas bangunan, dan kebutuhan perbaikan.
Biaya Renovasi Rumah Bongkar
Jika sebelumnya membahas mengenai biaya renovasi rumah untuk perbaikan sederhana, sekarang anggaran yang perlu disiapkan apabila kamu berencana untuk membongkar bangunan lama dan melakukan pembangunan ulang.
Sudah pasti, biaya yang harus kamu alokasikan akan lebih tinggi.
Sebab, kamu perlu melakukan perubahan rancangan bangunan, menyiapkan material yang diperlukan, membayar upah pekerja, dan mengalokasikan dana cadangan untuk biaya yang mungkin muncul secara tidak terduga.
Aspek penting yang turut memengaruhi besar kecilnya biaya untuk bongkar rumah adalah lokasi rumah, luas bangunan, hingga jenis material yang digunakan.
Contohnya, kamu ingin membongkar rumah tinggal yang luasnya 60 meter persegi. Luas keramik dan dinding adalah 80 meter persegi dengan 5 pintu, 5 jendela, dan sisa bongkaran kurang lebih seluas 30 meter persegi.
Berdasarkan data ini, estimasi biaya bongkar bangunan yang harus kamu siapkan, yaitu:
- Bagian atap dengan biaya per meter sebesar Rp50.000 = Rp3.000.000
- Plafon dan rangka atap dengan biaya per meternya Rp50.000 = Rp3.000.000
- Bagian dinding dengan biaya per meter Rp40.000 = Rp3.200.000
- Bagian keramik dengan biaya per meter Rp30.000 = Rp2.400.000
- Kusen untuk pintu dan jendela dengan harga per unit Rp150.000 = Rp1.500.000
Jadi, total biaya untuk bongkaran adalah sebesar Rp13.100.000. Oleh karena ada bagian sisa bongkaran, kamu hanya perlu membayarkan biaya bongkar sekitar Rp12.500.000.
Besar biaya ini diperoleh setelah kamu mengurangi dengan area sisa bongkaran sebesar Rp600 ribu, estimasinya adalah Rp20 ribu per meter persegi.
Namun, biaya ini sudah pasti bisa berbeda untuk setiap wilayah. Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan biaya lain untuk kebutuhan bangun rumah baru, seperti jasa rancangan dari arsitek, jenis bahan yang dipilih, jasa pekerja, dan biaya lain yang mungkin muncul setelah proses renovasi selesai.
Nah, jika kamu perlu tambahan biaya renovasi rumah, jangan ragu untuk mengajukan pinjaman jaminan properti di MOFI. Ini adalah bentuk pinjaman dari MOFI dengan jaminan berupa properti yang kamu miliki.
Prosesnya cepat dan aman, dengan jaminan properti yang sangat variatif, mulai dari rumah tinggal, rumah toko (ruko), apartemen, kos atau kontrakan, hingga ruangan kantor. Yuk, ajukan pinjaman sekarang!
