Moladin Mofi Artikel

Home » Bisnis » 5 Rekomendasi Usaha Jangka Panjang di Desa dan Strateginya

5 Rekomendasi Usaha Jangka Panjang di Desa dan Strateginya

by Galih Nugraha
usaha jangka panjang di desa

Tinggal di wilayah pedesaan bukan berarti kamu tidak bisa menjadi seorang pengusaha sukses. Asal kamu mampu melihat peluang dan menerapkan strategi yang tepat, kamu bisa menjalankan bisnis dengan keuntungan yang menjanjikan. Terlebih, ada banyak sekali usaha jangka panjang di desa yang bisa kamu pilih dan tekuni. 

Sebenarnya, memulai usaha di desa menawarkan peluang menarik bagi kamu yang ingin membangun bisnis yang stabil dan bermanfaat bagi masyarakat setempat. 

Ini karena desa memiliki potensi yang belum digali sepenuhnya dan menawarkan biaya hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan kota besar.

Rekomendasi Usaha Jangka Panjang di Desa

Jika membutuhkan ide dan inspirasi, berikut ini rekomendasi usaha jangka panjang di desa yang menawarkan keuntungan yang cukup menjanjikan yang bisa kamu coba: 

1. Toko kelontong

Toko kelontong merupakan toko yang menyediakan bermacam produk kebutuhan harian, seperti kebutuhan rumah tangga, barang-barang untuk sekolah, dan lainnya. Jenis usaha ini sangat cocok di wilayah pedesaan karena umumnya minimarket modern lokasinya terbilang cukup jauh dari tempat tinggal. 

Kamu bisa membuka bisnis ini di area samping atau depan rumah. Dengan begitu, kamu juga lebih mudah mengelola toko tersebut. Bisnis toko kelontong menawarkan banyak keuntungan, seperti jumlah pemasukan yang terbilang stabil, mudah bermitra dengan pemasok setempat, dan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. 

Meski persaingan dengan minimarket modern kian ketat, kamu tetap bisa bertahan dengan bisnis ini dengan memberikan promosi menarik. Misalnya, promo paket hemat, atau gratis biaya antar belanja untuk nominal tertentu. 

2. Bengkel motor

Usaha jangka panjang di desa selanjutnya adalah bengkel motor, terlebih kalau kamu memiliki keahlian dan ilmu yang mumpuni di bidang mekanik atau mesin. 

Bisnis bengkel motor di desa juga dapat menyerap tenaga lokal, dan sering kali menjadi pilihan penduduk sekitar ketimbang harus berkunjung ke bengkel resmi yang mungkin saja jauh lokasinya. 

Baca Juga  Apa Itu Inovasi Produk? Mengapa Penting, Ragam Tipe, dan Cara Sukses Melakukannya

Agar bisnis ini berjalan baik, kamu tentunya harus terus memperbarui stok produk, alat yang digunakan, dan membentuk reputasi yang baik dengan melayani lebih cepat. Tak ada salahnya pula melakukan promosi kecil-kecilan. 

3. Jasa perbaikan (servis)

Jasa perbaikan atau servis juga masuk dalam rekomendasi usaha jangka panjang di desa yang cukup menjanjikan. Cakupan bisnis ini juga terbilang sangat luas dan kamu bisa melakukannya untuk berbagai produk, seperti ponsel pintar, perkakas elektronik rumah tangga, laptop, dan lainnya. 

Jasa perbaikan sangat dibutuhkan di wilayah pedesaan, karena masyarakat yang bisa saja tidak memiliki banyak uang maupun waktu untuk mengunjungi gerai servis resmi di pusat kota. Selain itu, kalau kamu berhasil memperbaiki perangkat dengan harga yang terjangkau, bisnismu akan semakin sukses karena telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat setempat. 

4. Peternakan

Peternakan menjadi salah satu bisnis yang sangat identik dengan masyarakat pedesaan. Bisnis ini juga termasuk usaha jangka panjang di desa, dengan angka keuntungan yang bisa dibilang cukup besar jika kamu bisa mengelolanya dengan tepat. 

Namun, jangan lupa kalau bisnis ini juga memiliki sejumlah tantangan yang harus kamu hadapi, termasuk pemilih ternak, risiko penyakit yang mungkin terjadi, hingga harga pasaran yang tidak menentu. 

5. Perlengkapan pertanian

Selain peternakan, masyarakat desa juga memiliki mata pencaharian sebagai petani atau penggarap sawah. Tentunya, mereka memerlukan peralatan penunjang yang sangat memadai, seperti cangkul, garu, dan lainnya. Kamu bisa melihatnya sebagai peluang besar jika membuka bisnis perlengkapan pertanian. 

Kamu bisa mengawalinya dengan mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan para petani setempat. Apakah mereka memerlukan pupuk yang tepat, peralatan yang mumpuni, dan kebutuhan lainnya. Selain itu, pastikan untuk selalu menawarkan harga yang kompetitif sehingga kamu tidak kehilangan pelanggan karena harga yang terlalu tinggi. 

Baca Juga  Hard Selling dan Soft Selling: Perbedaan dan Contoh Antara Keduanya

Strategi Sukses Menjalankan Bisnis di Desa

Memulai bisnis di desa tidak bisa dibilang mudah, tetapi tidak pula sulit. Sebelum memulai membuka usaha jangka panjang di desa, ada baiknya kamu menerapkan strategi berikut ini: 

1. Pahami kebutuhan pasar

Awali dengan mencari tahu apa yang sedang menjadi kebutuhan masyarakat di lingkungan sekitar desa. Dengan demikian, kamu dapat mengembangkan bisnis berbasis produk atau jasa yang sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan penduduk setempat. 

2. Buat rencana bisnis

Selanjutnya, usaha jangka panjang di desa juga memerlukan tujuan bisnis yang jelas dan terukur. Kamu tidak boleh lupa untuk membuat rencana yang matang, mulai dari modal yang diperlukan, lokasi usaha, biaya pemasaran, pemasok produk, dan berapa lama yang kamu perlukan hingga sampai pada balik modal. 

Sebaiknya, kamu tidak langsung memulai menggeluti bisnis yang komplek di desa. Pilihlah usaha yang terbilang sederhana tetapi lebih tepat sasaran, sehingga modal yang kamu perlukan tidak terlalu tinggi dan kamu bisa segera mendapatkan keuntungan. 

3. Berikan kualitas terbaik

Tidak boleh lupa, pastikan kamu selalu memberikan produk dan layanan dengan kualitas terbaik. Meski kamu menawarkan harga yang sedikit lebih tinggi, produk dan layanan yang berkualitas akan membuat pelanggan tetap loyal sehingga bisnismu tetap berkembang. 

Itu tadi beberapa rekomendasi usaha jangka panjang di desa yang dapat kamu coba. Apapun bentuk usahamu, pastikan kamu telah memiliki modal yang cukup. Jika belum, kamu bisa langsung mengajukan pinjaman di MoTunai dari MOFI. 

MoTunai adalah produk pembiayaan multigunaatau modal usaha dari MOFI dengan jaminan berupa BPKB mobil. MoTunai akan membantumu mewujudkan mimpi untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Dengan MOFI, pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga bisa mendapatkan modal kerja yang diperlukan untuk bisnisnya.

You may also like