Setelah masuk ke dunia usaha, kamu pasti akan semakin sadar bahwa tidak semua peluang usaha bisa diambil. Ada beberapa ciri yang perlu kamu pertimbangkan untuk menilai apakah itu peluang yang baik dan menguntungkan atau tidak.
Hanya dengan cara itu kamu bisa membuat keputusan yang cerdas dan strategis untuk mengembangkan bisnismu. Berikut ini kami telah merangkum 10 ciri peluang usaha yang baik dan potensial di masa depan. Simak informasinya!
Apa Itu Peluang Usaha?
Peluang usaha adalah sebuah ide atau satu set kondisi yang memungkinan pebisnis untuk menciptakan atau mengembangkan bisa yang profitable dan berkelanjutan.
Peluang ini bisa muncul lewat berbagai cara, misalnya karena kebutuhan pasar, perubahan tren, kebijakan baru, inovasi teknologi, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Peluang Usaha yang Baik
Namun, untuk menilai apakah peluang usaha itu bakal menguntungkan atau tidak, ada beberapa kriteria dan ciri yang harus dipenuhi. Berikut di antaranya:
1. Memiliki Nilai Jual yang Baik
Nilai jual menjadi salah satu indikator penting untuk mengevaluasi apakah peluang usaha ini layak dikerjakan atau tidak.
Tanpa mempertimbangkan nilai jual, bisnis seolah-olah hanya untuk mengisi waktu luang. Padahal nilai jual inilah yang akan menentukan seberapa potensial bisnis yang kamu jalankan.
Contoh: menjual jajanan pasar dengan konsep toko dan kemasan yang modern.
2. Memiliki Unique Selling Point
Kamu boleh saja menjual produk yang sama dengan milik orang lain tapi kamu harus bisa menemukan unique selling point (USP) uang membuat produkmu lebih spesial dari milik kompetitor.
Dengan mengetahuinya, kamu bisa ‘menjual’ keunggulan tersebut sehingga menarik perhatian konsumen. Akan lebih baik lagi kalau itu bisa memberikan solusi dari pain point yang dirasakan konsumen.
Contoh: melayani pesanan dadakan tanpa minimal order.
3. Memiliki Proyeksi Keuntungan yang Menjanjikan
Salah satu ciri peluang usaha yang baik adalah hasil feasibility analysis-nya dinyatakan layak. Ini mengindikasikan bahwa bisnis tersebut diproyeksikan akan memberikan keuntungan di masa depan.
Lagi pula, tujuan berbisnis memang UUD alias ujung-ujungnya duit. Oleh karena itu, penting untuk menimbang profitabilitas peluang usaha yang ada sebelum membuat keputusan.
Contoh: bisnis kos-kosan di daerah kampus yang balik modalnya tidak lebih dari 10 tahun untuk ‘mengganti’ biaya KPR.
4. Ada Pasarnya dan Memang Dibutuhkan
Kamu boleh saja idealis dengan idemu. Akan tetapi, kamu perlu ingat bahwa salah satu ciri peluang usaha yang baik adalah yang ada pasarnya dan produk tersebut memang dibutuhkan orang.
Tak masalah kalau strategimu memang menyasar niche market yang segmen pasarnya spesifik dan terbatas, tapi pastikan kebutuhan itu memang nyata adanya. Bukan hanya sekedar ambisimu yang kemudian dipaksakan agar fit ke konsumen.
Contoh: salon khusus kucing.
5. Bukan Usaha Musiman
Ciri peluang usaha yang potensial lainnya adalah bukan usaha musiman. Maksudnya bukan bisnis yang hanya ramai di momen-momen tertentu lalu sepi pembeli di musim lainnya.
Bukan juga bisnis yang karena viral langsung jadi hype, tapi tidak akan bertahan lama saat sudah tidak tren. Oleh karena itu, butuh kejelian dan intuisi yang berdasar sebelum menggelutinya.
Contoh: es kepal milo dan donat indomie.
6. Memiliki Risiko yang Dapat Ditanggung
Setiap bisnis pasti memiliki risiko. Sama seperti keputusan yang selalu memiliki konsekuensi logisnya.
Namun sebagai pebisnis, kamu harus mampu memperhitungkan risiko. Pastikan risiko peluang usaha tersebut adalah risiko yang bisa kamu tanggung. Soal besar atau kecilnya, memang kembali pada kapasitas masing-masing.
Contoh: pinjaman modal usaha dengan bunga besar dengan jaminan aset.
7. Bahan Baku Selalu Tersedia
salah satu ciri peluang usaha yang baik selanjutnya adalah yang bahan bakunya tidak langka, mudah ditemukan, harganya relatif stabil, dan selalu tersedia sepanjang waktu. Jangan sampai ketika kebanjiran order, kamu kesulitan mendapatkan barang bakunya.
Kalau sudah begini, pelanggan bakal kecewa dan memilih untuk mencari produk pengganti lainnya. Meski begitu, kamu masih bisa menyiasatinya dengan mencari alternatif bahan baku lain yang kualitas dan/atau fungsinya tidak jauh berbeda.
Contoh: industri mebel berbasis jati dan rotan dengan alternatif plywood.
8. Bisa Beradaptasi
Maksud dari peluang usaha yang adaptif adalah usaha yang bersifat fleksibel, adjustable, dan bisa diatur sesuai kondisi. Bisnis-bisnis ini bakal lebih agile saat harus bertarung di pasar yang sangat kompetitif seperti sekarang ini.
Contoh: bisnis kue kering yang mengganti produk butter karena brand yang digunakan masuk kategori produk terafiliasi.
9. Bisa Dikembangkan
Bisnis yang baik adalah yang memiliki peluang untuk dieskalasi. Maksudnya, bisnis tersebut bisa kamu kembangakn seiring berjalannya waktu.
Tidak harus langsung dimulai dengan skala atau modal yang besar. Namun bisa dirintis perlahan-lahan dan dikembangkan saat kondisi finansial maupun sumber dayanya sudah lebih stabil.
Contoh: warung nasi yang tadinya buka teras rumah kini sudah berubah menjadi restoran.
10. Realistis
Saat melihat peluang usaha yang baik, pastikan dulu apakah kamu memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankannya. Kemampuan ini tidak selalu berbentuk modal usaha, bisa juga berupa skill, tenaga, peralatan, atau sumber daya lainnya.
Kalau ternyata kemampuanmu masih terbatas, cek lagi apakah peluang ini masih bisa diusahakan atau mungkin kamu butuh mencari peluang usaha lainnya.
Contoh: menawarkan jasa menulis artikel tapi tidak memahami teknik SEO.
Setelah membaca ulasan di atas, apakah rencana bisnismu memenuhi ciri peluang usaha yang baik dan potensial seperti yang telah disebutkan? Kalau iya, maka segera ajukan pinjaman modal usaha di MoTunai untuk memulai dan mengembangkan bisnismu.
Dengan MoTunai dari MOFI, kamu bisa mendapatkan pinjaman dana untuk pembiayaan multiguna atau sebagai tambahan modal kerja untuk menggarap peluang menjanjikan yang sudah di depan mata. Tunggu apa lagi?