Moladin Mofi Artikel

Home » Bisnis » Monkey Business: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh Kasus, dan Cara Menghindarinya

Monkey Business: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh Kasus, dan Cara Menghindarinya

by Ahmad Yusuf
monkey business

Mungkin banyak dari kamu yang asing dengan istilah monkey business. Padahal, contoh dari bisnis ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti batu akik atau arisan bodong.

Jadi, monkey business tidak ada hubungannya dengan monyet? Tentu saja tidak. Ini penjelasan mengenai jenis bisnis tersebut.

Apa Itu Monkey Business?

Biasa ditemukan dalam istilah bisnis dan investasi, monkey business menggunakan analogi monyet karena hewan ini memiliki perilaku yang sama dengan pelaku bisnisnya, yaitu kabur setelah memperoleh keuntungan dari kerugian orang lain.

Jadi, monkey business adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan diri sendiri, tetapi merugikan orang lain, melalui cara penipuan. Tidak heran jika ini tergolong bisnis kotor yang sebenarnya tidak boleh dilakukan oleh para pengusaha.

Bagaimana cara kerjanya? Cukup sederhana. Pelaku biasanya akan meyakinkan korban untuk membeli atau melakukan investasi pada sesuatu. Umumnya, barang atau jasa yang ditawarkan ini sedang tren sehingga mudah dipercaya.

Agar korban mau membeli atau berinvestasi, pelaku biasanya mengiming-imingi dengan keuntungan yang besar dengan cara cepat. Saat sudah deal, pelaku akan kabur tanpa memberikan produk atau hasil investasi yang dijanjikan.

Saat mengalami kerugian secara materi yang cukup besar, barulah korban menyadari bahwa dirinya telah mengalami penipuan monkey business.

Ciri-Ciri Monkey Business

Ada beberapa ciri dari jenis bisnis kotor ini, yang harus kamu tahu sehingga bisa menghindarinya.

1. Keuntungan yang Ditawarkan Sangat Cepat

Setiap orang yang berbisnis pasti ingin cepat mendapatkan untung. Namun, keuntungan yang ditawarkan oleh monkey business ini sangat cepat, bahkan instan. Hal yang sebenarnya tidak masuk akal dalam dunia bisnis.

Kamu mungkin akan ditawarkan investasi online dengan laba lebih dari 70% hanya dalam waktu satu bulan. Padahal, keuntungan seperti itu sangat tidak masuk akal.

2. Tidak Memiliki Jaminan

Sebenarnya, jenis bisnis ini sama sekali tidak ada jaminannya. Jika ada yang berani memberikan, kemungkinan besar bisnis tersebut menerapkan skema ponzi.

Apa itu? Ini adalah skema yang memberikan keuntungan padamu hanya satu atau dua kali. Setelah kamu mau memberikan modal yang lebih banyak, keuntungan berhenti diberikan dan uang dibawa lari.  

Baca Juga  5 Rekomendasi Usaha Jangka Panjang di Desa dan Strateginya

3. Barang atau Komoditas Hanya Musiman

Jika ada barang atau komoditas yang sedang tren dan banyak orang mulai menawarkannya, itu kemungkinan merupakan monkey business. Meskipun tren tersebut hanya ada di suatu kelompok atau masyarakat.

Bentuk barangnya bisa berupa sesuatu yang (dilabeli) unik dan langka. Untuk komoditas, biasanya berupa transaksi keuangan tertentu yang bisa cepat mendatangkan rupiah.

4. Perputaran Nilainya Tidak Stabil

Karena barang atau komoditas yang ditawarkan tidak digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, maka nilainya juga sangat tidak stabil.

Terkadang, harga barang bisa mengalami kenaikan yang pesat, tetapi tidak lama kemudian turun drastis. Kondisi ini biasa disebut dengan bubble economy

Apa Saja Contoh Bisnis Ini?

Seperti yang sudah disebutkan di awal, kamu pasti pernah mendengar atau bahkan diajak untuk membeli atau berinvestasi dalam monkey business. Berikut adalah beberapa contoh yang pernah sangat terkenal di Indonesia.

1. Investasi Batu Akik

Siapa yang masih ingat dengan tren batu akik? Antara 2015 hingga 2016, penjualan batu akik sangat melesat tajam. Tidak sedikit orang yang bahkan beralih profesi menjadi penjual batu akik.

Saat itu, harga satu batu akik bisa mencapai jutaan rupiah. Namun, begitu trennya sudah lewat, sekarang harganya sudah sangat turun. Di e-commerce, harganya hanya berkisar antara puluhan hingga ratusan ribu.

2. Investasi Tanaman Hias

Ada banyak tanaman hias yang sedang tren, yang akhirnya menjadi monkey business banyak orang. Sebut saja gelombang cinta dan janda bolong yang sempat sangat diminati.

Sebenarnya, tidak semua penjual tanaman hias tersebut berniat menjalani bisnis kotor. Namun, saat menjadi tren, ada beberapa pebisnis nakal yang ingin mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara ilegal.

Berdalih investasi, banyak korban yang tertipu dan akhirnya membeli tanaman hias ini untuk dijual kembali dengan harga tinggi. Sayangnya, begitu tren sudah lewat, harganya mulai menukik tajam.

Hasilnya, korban yang sudah berinvestasi dalam jumlah besar dan berharap mendapat keuntungan besar, justru mengalami kerugian.

3. Investasi Binatang

Sama seperti tanaman hias, ada beberapa binatang yang juga dijadikan objek untuk meraih keuntungan tidak masuk akal bagi para pebisnis yang tidak jujur. Misalnya saja ikan hias, love bird, dan tokek.

Baca Juga  Mengenal Arti Finansial: Strategi Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Konsepnya sama seperti saat pelaku monkey business menjual tanaman hias. Jual binatang yang sedang menjadi tren dengan dalih sebagai investasi. Namun, tak lama harga jual binatang tersebut turun dan akhirnya korban tidak bisa menjualnya kembali.

4. Arisan Digital

Sebenarnya, sistem arisan digital ini sama seperti arisan pada umumnya, tetapi dilakukan secara digital alias di dunia maya.

Karena cara kerjanya yang sangat mudah sekali untuk disalahgunakan, uang yang dikumpulkan di orang yang tidak dikenal tersebut riskan dibawa kabur alias hilang tanpa jejak.

Bagaimana Cara Menghindarinya?

Jangan sampai kamu menjadi korban bisnis kotor seperti ini, ya. Berikut adalah beberapa cara agar kamu bisa menghindarinya.

  • Jangan tergiur keuntungan instan. Keuntungan berlipat ganda dengan modal sedikit dan minim usaha menjadi senjata yang dimanfaatkan para pelaku untuk mendapatkan korban.
  • Tak perlu FOMO. Fear of Missing Out atau FOMO menjadi salah satu alasan menjadi korban monkey business. Tak perlu merasa tidak mengikuti tren yang justru bisa membuat tertipu.
  • Jangan beli atau investasi barang yang tidak umum. Apalagi barang-barang yang tidak akan digunakan dalam jangka waktu lama dan hanya sekadar tren, tidak layak untuk dibeli atau dijadikan investasi.
  • Pelajari sedetail mungkin bisnis yang ditawarkan. Jangan hanya mengandalkan informasi dari orang yang menawarkan barang atau jasa tersebut. Cari sendiri informasi mengenai bisnis tersebut, apakah masuk akal atau tidak. 
  • Cek rekam jejaknya. Kebanyakan business monkey dijalankan oleh perorangan. Jadi, jangan ragu untuk mengecek rekam jejak orang tersebut. Apakah dia baru menjalani bisnis ini atau hanya musiman.

Jika kamu membutuhkan modal tambahan untuk usaha, jangan tergiur dengan monkey business, ya. Lebih baik ikuti program Pembiayaan Jaminan BPKB Mobil dari MOFI.

Di sini, pinjaman bisa cepat cair hanya dengan proses satu hari kerja. Selain itu, approval rate yang ditawarkan juga tinggi dan jangkauannya mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs MOFI untuk mendapatkan bantuan modal yang kamu perlukan!

You may also like