Moladin Mofi Artikel

Home » Gaya Hidup » Memahami Perilaku Konsumtif: Contoh, Dampak, dan Cara Menghindarinya

Memahami Perilaku Konsumtif: Contoh, Dampak, dan Cara Menghindarinya

by Ahmad Yusuf
konsumtif adalah

Konsumtif adalah salah satu bentuk gaya hidup yang dipengaruhi oleh emosi seseorang. Berasal dari kata konsumsi, yang berarti aktivitas untuk memakai atau menikmati sebuah produk atau jasa.

Perilaku konsumtif dapat dikategorikan sebagai gaya hidup yang berdampak negatif bagi seseorang. Sebab, sering kali seseorang yang konsumtif membeli atau mengonsumsi produk serta jasa di luar kemampuan dan kebutuhannya.

Yuk, pahami lebih jauh tentang perilaku konsumtif, dari penyebab, contoh, dampak, hingga cara menghindarinya lewat artikel berikut ini.

Pengertian Konsumtif

Konsumtif adalah perilaku dan gaya hidup yang tidak didasari oleh pemikiran kritis atau pertimbangan matang, tapi dilakukan berdasarkan keinginan serta tekanan sosial. 

Atlantis-Press menyebut perilaku konsumtif sebagai tendensi seseorang untuk mengonsumsi produk dalam jumlah banyak, atau bahkan tak terbatas.

Dengan kata lain, setiap keputusan untuk membeli, menggunakan, dan mengonsumsi sebuah produk atau jasa, dibuat berdasarkan keinginan serta gengsi, tanpa memikirkan kondisi finansial.

Penyebab Perilaku Konsumtif

Beberapa penyebab seseorang jadi konsumtif adalah:

Faktor internal

  1. Kepribadian yang tidak mau kalah dari orang lain.
  2. Motivasi pribadi untuk dapat membeli atau mengonsumsi.
  3. Ingin meningkatkan harga diri dengan produk mahal.
  4. Ingin mendapatkan validasi atau pengakuan dari orang lain.
  5. Keinginan untuk membentuk citra atau image sebagai seseorang yang mampu.

Faktor eksternal

  1. Kebudayaan serta gaya hidup orang-orang di sekitar (keluarga atau teman).
  2. Tekanan sosial dari orang-orang sekitar.
  3. Perubahan kebiasaan dan norma di masyarakat.
  4. Munculnya golongan-golongan yang saling memengaruhi, berdasarkan kekayaan dan jabatan.
  5. Adanya kelompok atau golongan yang dijadikan panutan hidup.

Contoh Perilaku Konsumtif

Berikut adalah beberapa karakteristik dan contoh perilaku konsumtif:

1. Mudah FOMO

FOMO atau Fear Of Missing Out adalah bentuk perilaku konsumtif yang paling umum. Terlebih dengan perkembangan teknologi, seperti media sosial, yang membuat informasi produk semakin mudah tersebar. Perasaan FOMO muncul akibat melihat orang lain dapat membeli atau sudah memiliki produk tertentu. 

Seseorang yang konsumtif akan merasa tertinggal dan iri dengan apa yang dimiliki orang lain, hingga dirinya memutuskan untuk membeli barang serupa. FOMO juga berkaitan dengan psikologi seseorang yang merasa tidak mau kalah dari orang lain.

Baca Juga  Rasio Keuangan adalah Representasi Kondisi Perusahaan. Ini Penjelasan dan Rumus Penghitungannya!

2. Boros (hedon)

Perilaku boros atau hedon berasal dari kebiasaan sejak lama dan tekanan sosial. Seseorang yang boros gampang dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya untuk membeli dan mengonsumsi produk tertentu atau mengunjungi lokasi kekinian. 

Orang-orang boros akan menghabiskan uang dan mengganggu kondisi finansial mereka untuk melakukan hal-hal tersebut.

3. Membeli meski bukan kebutuhan (impulsif)

Penyebab dari perilaku konsumtif ini adalah motivasi diri untuk merasa mampu dan jebakan eksternal, seperti diskon. Keinginan yang muncul secara tiba-tiba dan langsung dituruti, tanpa pertimbangan matang, menjadi kebiasaan seseorang yang impulsif.

4. Gaya hidup mewah

Keinginan untuk punya hidup yang mewah juga adalah salah satu pendorong seseorang jadi konsumtif. Gaya hidup mewah dapat datang dari tekanan sosial atau kelompok referensi tertentu. Selain itu juga bisa datang dari gaya hidup seseorang sejak lama, hingga sulit untuk ditinggalkan. 

5. Membeli karena gengsi

Gengsi datang dari tekanan sosial dan motivasi diri sendiri untuk bisa lebih dari orang lain. Seseorang yang konsumtif akan membeli karena gengsi yang dimilikinya tinggi. Meski keuangannya belum memadai, gengsi akan memaksanya untuk memenuhi keinginan serta harga dirinya di mata orang lain.

6. Membeli karena status

Mirip dengan poin sebelumnya, alasannya adalah ketika status seseorang berubah, misalnya naik jabatan atau pekerjaan baru dengan jabatan serta pendapatan tinggi. Jika tidak dikontrol, seseorang akan merasa mampu untuk membeli apapun, meski tidak membutuhkannya.

Dampak Perilaku Konsumtif

Dampak perilaku konsumtif akan paling terasa pada diri sendiri dan orang terdekat, seperti keluarga. Beberapa di antaranya:

  1. Tidak dapat menabung untuk masa depan.
  2. Tabungan dihabiskan dalam waktu sekejap.
  3. Tidak punya safety net atau tabungan masa depan.
  4. Utang yang terus bertambah.
  5. Kerusakan hubungan dengan orang sekitar.
  6. Stres berkepanjangan karena utang dan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan.
  7. Meminta uang dengan paksa dan bahkan bertindak kriminal.

Cara Menghindari Perilaku Konsumtif

Untuk menghindari perilaku konsumtif butuh komitmen serta keinginan keras dari pelakunya. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:

Baca Juga  Apa itu Bisnis Online? Ini Definisi, Manfaat, dan Cara Memulainya

1. Mengenali mana kebutuhan dan keinginan

Selalu utamakan kebutuhan terlebih dahulu, contohnya untuk kebutuhan rumah dan kebutuhan keluarga. Kamu juga dapat membuat pertimbangan dan memikirkan secara matang terlebih dahulu sebelum membeli. Beri waktu 1 hari penuh untuk berpikir secara logis.

2. Membuat budget untuk belanja

Pastikan budget untuk belanja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Membeli produk yang lebih murah akan membantumu budgeting dengan baik dan mengurangi perilaku konsumtif.

3. Memahami perasaan diri sendiri

Ketika muncul keinginan untuk membeli, pikirkan dulu baik-baik. Tanyakan pada diri sendiri: “apakah benar-benar butuh?”, “siapa yang akan merasa terpuaskan dengan kita membeli itu?”, “apakah kita membeli untuk dipamerkan atau digunakan?”, “apa manfaat kita membeli hal tersebut?”. 

Pertanyaan tersebut akan membantu kamu memahami perasaan dan keinginan.

4. Mengurangi pengaruh oleh tren

Tren di media sosial tidak harus selalu diikuti. Tren tersebut hanya bertahan dalam durasi tertentu. Nantinya, ketika sudah lewat, akan muncul tren baru. Hal ini menjadi lingkaran konsumtif yang tidak ada habisnya.

5. Tidak membandingkan diri dengan orang lain

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan terus bersyukur dengan apa yang dimiliki sesuai kemampuan. Caranya adalah dengan menghindari rasa iri dan FOMO. Akui dan terima batas kemampuanmu sendiri, serta jangan gunakan standar hidup orang lain.

Itulah pemaparan lengkap soal perilaku konsumtif yang harus dipahami. Konsumtif adalah perilaku yang merugikan seseorang dan dapat berdampak pada ekonominya dalam jangka panjang.

Nah, untuk menjaga kestabilan keuangan kamu saat ini dan masa depan, yuk ajukan pembiayaan jaminan BPKB mobil dari MOFI!

Kamu bisa memperoleh dana tanpa ribet karena proses yang mudah, cepat, dan transparan. Bahkan, proses pencairan dana hanya dalam 1 hari kerja, lho!

Tertarik? Yuk, kunjungi halaman ini untuk tahu lebih jauh dan ajukan pinjaman di MOFI!

Jaga kestabilan keuanganmu bersama MOFI!

You may also like