Moladin Mofi Artikel

Home » Bisnis » Cross Selling: Pengertian, Manfaat, dan Cara Implementasinya dalam Bisnis

Cross Selling: Pengertian, Manfaat, dan Cara Implementasinya dalam Bisnis

by Ahmad Yusuf

Cross selling adalah metode pemasaran yang bisa dikatakan cukup populer karena dinilai efektif dalam mendongkrak penjualan. Strategi ini sebenarnya sudah banyak diterapkan oleh pebisnis. 

Contohnya, kamu hendak membayar belanjaan di kasir minimarket dan petugas kasir menawarkan berbagai produk lain dengan harga miring atau penawaran menarik lainnya. 

Misalnya, ketika kamu beli deterjen umumnya petugas kasir merekomendasikan untuk membeli pewangi atau sabun colek. 

Ini merupakan bagian dari metode pemasaran cross selling, yakni menawarkan produk lain yang masih ada hubungannya dengan produk yang kamu beli. 

Pengertian Strategi Cross Selling

Sebelumnya telah dijelaskan kalau cross selling adalah metode pemasaran yang dilakukan dengan menawarkan produk pelengkap atau tambahan kepada pelanggan. 

Jika dijelaskan lebih mendalam, cross selling adalah aktivitas yang dilakukan guna mendorong terjadinya transaksi pembelian produk yang ada kaitannya dengan produk utama. 

Selain pembelian deterjen yang selanjutnya ditawari untuk membeli pewangi pakaian atau sabun colek, ada pula contoh lain yang mungkin sering kamu jumpai. Contohnya, kamu membeli gula dan petugas kasir menawarkan produk kopi atau teh. 

Mudahnya, cross selling adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian produk lain yang masih ada hubungannya dengan produk utama yang dibeli. 

Implementasi metode penjualan ini tidak selalu dipakai untuk penjualan konvensional. Bisnis yang bergerak secara online pun dapat menggunakan strategi penjualan ini. 

Contoh mudahnya, ketika berbelanja di marketplace dan kamu sudah memasukkan produk dalam keranjang, umumnya akan muncul opsi lain seperti “lihat produk terkait” atau “produk yang mungkin kamu sukai”.

Ini juga menjadi bagian dari implementasi strategi pemasaran cross selling yang tujuannya membuat pelanggan berbelanja lebih banyak produk dari toko tersebut. 

Manfaat Strategi Cross Selling

Ketika bisa mengimplementasikan strategi cross selling dengan tepat, terdapat banyak manfaat yang dapat diperoleh perusahaan. Berikut beberapa di antaranya: 

  • Meningkatkan kepuasan pelanggan yang dimengerti melalui pelayanan yang disuguhkan karena dapat merekomendasikan produk lain yang bisa saja memang diperlukan. 
  • Mendongkrak penjualan sekaligus pemasukan yang bisa diperoleh perusahaan karena pelanggan melakukan pembelian produk dengan kuantitas lebih banyak ketika berbelanja. 
  • Membentuk engagement dan loyalitas pelanggan karena menawarkan kemudahan ketika berbelanja di toko, baik offline maupun online.
  • Membantu pemilik bisnis mempromosikan produk atau layanan ke pelanggan lain dengan jangkauan yang lebih luas lagi. 
  • Mengurangi biaya penjualan ketika hendak menawarkan atau menjual produk tertentu. 
Baca Juga  Pembiayaan Jaminan BPKB Mobil di MOFI: Syarat dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Cara Melakukan Strategi Cross Selling dalam Bisnis

Setelah memahami apa itu cross selling dan manfaatnya, berikut ini cara tepat melakukan cross selling pada bisnis sehingga menjadi lebih efektif dan efisien:

1. Tawarkan potongan harga ketika pelanggan membeli dalam jumlah besar

Langkah pertama saat mengimplementasikan strategi cross selling adalah menawarkan potongan harga kepada pelanggan yang membeli produk lebih banyak. Pasalnya, pelanggan cenderung lebih tertarik dengan potongan harga.

Contohnya, kamu menjual minuman soda dengan harga Rp10 ribu per botol. Kamu dapat menawarkan potongan harga untuk pembelian 3 botol soda dengan harga Rp20 ribu saja. 

Tak hanya itu, sekarang ini tak sedikit marketplace yang menawarkan layanan gratis ongkos kirim yang pastinya cukup menguntungkan. 

Meski begitu, layanan ini bisa dimanfaatkan ketika pelanggan telah melakukan belanja dengan jumlah tertentu. Dengan demikian, kamu dapat menawarkan saran cross selling melalui tambahan produk lain sehingga kebutuhan minimal belanja terpenuhi. 

Meski harus mengeluarkan uang lebih besar, pelanggan lebih senang dengan metode ini ketimbang harus membayar ekstra untuk ongkos kirim. 

2. Miliki profil konsumen yang tepat

Saat menjalankan bisnis secara daring, data konsumen akan menjadi salah satu faktor yang krusial untuk menentukan kebijakan pemasaran. Membentuk profil konsumen dapat sangat bermanfaat untuk membantu memaksimalkan cross selling

Mengetahui profil konsumen dan memahami kebiasaan serta kecenderungan ketika belanja akan memudahkan kamu untuk memberikan masukan pembelian produk ekstra. 

3. Pertimbangkan penentuan harga

Cara lain untuk membantu memaksimalkan cross selling adalah mempertimbangkan harga yang kamu tetapkan untuk produk tertentu yang hendak ditawarkan. 

Kamu perlu memahami kalau cross selling adalah menawarkan sehingga konsumen membeli produk lain. 

Baca Juga  Memulai Bisnis Properti: Ragam Tips, Keuntungan dan Risiko, hingga Contohnya

Ini berarti, mereka pastinya tidak mau mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli produk tersebut. Inilah sebabnya, ketika kamu merekomendasikan produk komplementer, pilih produk dengan harga yang tidak lebih tinggi dari produk utama. 

4. Optimalkan User Generated Content (UGC)

Implementasi User Generated Content (UGC) turut membantu memaksimalkan potensi keberhasilan penerapan strategi cross selling

UGC sendiri menjadi salah satu aspek penting yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik bisnis guna menciptakan kepercayaan konsumen. 

Ulasan dari konsumen lain ketika memakai produk tertentu juga menjadi bagian dari UGC. Lantas, mengapa aspek ini dapat mendongkrak kepercayaan konsumen? 

Mudah saja, karena calon pelanggan tentu lebih mempercayai ulasan dari pelanggan lain dibandingkan dengan ulasan dari pihak yang dibayar oleh perusahaan. 

Ketertarikan calon pelanggan baru akan menjadi lebih tinggi ketika mereka menemukan komentar atau ulasan positif terhadap suatu produk yang hendak mereka beli. 

5. Tawarkan produk rekomendasi personal

Cara lain yang tidak kalah efektifnya saat mengimplementasikan metode cross selling adalah melalui penawaran produk rekomendasi personal. Cara ini sering digunakan saat perusahaan menjual produk dengan cara tradisional dan langsung berhadapan dengan konsumen. 

Kamu dapat berbicara langsung kepada pelanggan dan merekomendasikan produk yang sesuai dengan pengalaman penggunaan pribadi. Hal ini akan menjadi pertimbangan lain dari pelanggan sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut atau tidak.

Perlu diingat bahwa komunikasi yang baik juga menjadi hal penting dalam menerapkan strategi cross selling. Meski begitu, jika kamu perlu tambahan modal untuk bisnismu, jangan ragu untuk mengajukan pinjaman di MOFI melalui Pembiayaan Jaminan BPKB Mobil.

Cukup dengan menjaminkan BPKB mobil, kamu bisa mendapatkan dana tambahan dengan cepat tanpa melalui proses yang rumit. Yuk, ajukan pinjaman sekarang!

You may also like