Apabila kamu tengah menjalankan bisnis atau baru berencana untuk berbisnis, ada hal penting yang tidak boleh dilewatkan, yaitu modal sendiri. Jadi, modal sendiri adalah dana, anggaran, atau aset yang kamu punya atau investasikan dalam bisnis yang kamu jalankan.
Artikel ini membahas mengenai pengertian modal pribadi atau sendiri, mulai dari apa saja jenisnya, hingga keunggulannya. Jadi, pastikan kamu baca sampai selesai supaya lebih memahami konsep modal ini, ya!
Definisi Modal Sendiri
Modal sendiri adalah semua bentuk kepemilikan dana atau investasi yang asalnya langsung dari perusahaan atau pemilik bisnis. Modal ini menjadi acuan finansial yang sangat krusial karena memberi preferensi terkait seberapa besar keterlibatan pemilik terhadap bisnis yang sedang berjalan.
Misalnya, kamu ingin membuka kedai kopi dan memakai tabungan sendiri untuk belanja alat dan mendanai aktivitas operasional awal. Nah, ini bisa dikatakan sebagai modal milik sendiri.
Pemahaman tentang modal sendiri yang mumpuni akan membantu kamu lebih mudah dalam merencanakan finansial bisnis dan membuat keputusan keuangan yang lebih efisien.
Jenis-Jenis Modal Sendiri
Ekuitas pemilik atau modal sendiri adalah sumber dana yang mengacu pada investasi yang berasal dari pemilik bisnis guna menunjang operasional dan perkembangan bisnis. Lalu, apa saja jenisnya? Berikut beberapa di antaranya yang perlu kamu ketahui:
1. Modal saham
Modal saham merupakan wujud investasi yang berasal dari pemilik usaha melalui saham yang menjadi kepemilikan mereka. Pemilik bisa memberikan modal baru atau menjaga modal yang sudah ada dengan cara mempertahankan saham mereka.
2. Laba ditahan
Jenis lain dari modal sendiri adalah laba ditahan, yaitu bagian dari profit perusahaan yang bisa dibagi sebagai dividen, lalu sebagian disimpan oleh perusahaan. Apabila suatu perusahaan memiliki tujuan tertentu guna menahan profit sehingga dibentuk cadangan sesuai dengan penjelasan sebelumnya.
Meski begitu, apabila perusahaan tidak mempunyai tujuan tertentu yang berkaitan dengan pemakaian profit, maka keuntungan akan dianggap sebagai laba ditahan atau istilah lainnya adalah retained earning.
3. Cadangan
Kemudian, cadangan yang mengacu pada profit yang disimpan perusahaan untuk periode waktu tertentu. Meski demikian, tidak semua cadangan bisa masuk dalam modal sendiri.
Beberapa yang termasuk dalam modal pribadi adalah cadangan ekspansi, modal kerja, selisih kurs, dan umum yang termasuk keadaan yang tidak diprediksi.
Sementara itu, cadangan yang tidak masuk dalam modal sendiri adalah cadangan piutang ragu, depresiasi, dan cadangan yang memiliki sifat utang, seperti cadangan yang ditujukan untuk pensiun karyawan maupun membayar pajak.
Pemakaian istilah “akumulasi depresiasi” sendiri sebenarnya lebih umum dipakai untuk mengacu pada cadangan depresiasi di waktu saat ini.
4. Keterlibatan pemilik
Pemilik usaha bisa memberikan keterlibatan dengan menyumbang modal atau menarik modal dari perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Peran ini bisa berbentuk investasi secara langsung maupun penarikan uang yang digunakan untuk pendapatan pemilik.
5. Aset pemilik
Tak sedikit pula pemilik usaha yang memilih untuk memakai aset pribadi sebagai modal bisnis sendiri. Aset ini bisa berupa pemakaian dana atau anggaran pribadi, properti yang dimiliki, dan bentuk aset lain yang bisa menunjang kepentingan bisnis.
6. Profit investasi pemilik
Selain itu, pemilik usaha juga bisa memasukkan profit dari investasi sendiri sebagai modal bisnis. Contohnya, profit dari investasi yang dilakukan di pasar saham atau properti yang bisa ditujukan untuk tambahan modal.
7. Pemasukan yang belum ditarik
Pemasukan yang belum ditarik atau keuntungan yang belum dibagikan oleh pemilik pun bisa dikategorikan sebagai jenis modal sendiri. Pemilik bisnis bisa memutuskan apakah ingin menyimpan pemasukan yang didapat untuk dukungan finansial bisnis atau tidak.
Kelebihan Memakai Modal Pribadi
Tahukah kamu, memakai modal sendiri untuk bisnis punya banyak kelebihan, lho! Apa saja? Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Memegang kontrol sepenuhnya
Dengan modal pribadi, pemilik bisnis punya kontrol penuh akan operasional bisnis dan strategi maupun keputusan keuangan. Pemilik bisnis tidak lagi bergantung pada pihak lain untuk menentukan kebijakan yang berhubungan dengan pemakaian anggaran.
2. Tidak menanggung beban bunga
Saat menggunakan modal pribadi, pemilik bisnis tidak harus menanggung beban bunga yang wajib dilunasi pada pihak lain, misalnya pemberi pinjaman personal atau lembaga pembiayaan finansial. Ini berarti, semua keuntungan yang didapatkan dari bisnis bisa dimanfaatkan seluruhnya untuk pengembangan bisnis.
3. Keuangan yang lebih fleksibel
Modal sendiri menawarkan fleksibilitas finansial yang cukup tinggi. Pemilik bisnis bisa menyelaraskan pemakaian anggaran sesuai dengan kepentingan bisnis tanpa ada tekanan dari kewajiban membayar bunga maupun cicilan.
4. Citra finansial perusahaan menjadi lebih kuat
Selain itu, pemakaian modal pribadi juga bisa meningkatkan citra finansial perusahaan di mata pihak lain, termasuk mitra bisnis maupun investor. Ini membuktikan bahwa bisnis yang dijalankan bisa mengatur finansial dengan optimal sekaligus mempunyai dukungan keuangan yang kuat.
5. Tidak memiliki keharusan pembayaran berkala
Tidak sama dengan pemakaian pinjaman yang membutuhkan pembayaran secara rutin, modal sendiri adalah modal bisnis yang tidak menyertakan keharusan membayar tetap. Hal ini tentunya menawarkan kenyamanan keuangan sekaligus meningkatkan fokus terhadap perkembangan bisnis yang lebih optimal.
Memakai modal pribadi untuk bisnis memang menawarkan banyak keunggulan sekaligus keleluasaan yang bisa menunjang perkembangan bisnismu secara keseluruhan. Namun, kalau kamu perlu suntikan dana untuk modal bisnis, mengajukan pinjaman juga tak ada salahnya, kok!
Asalkan, pilih platform dan layanan yang tepat, seperti program Pembiayaan Jaminan Properti dari MOFI. Program ini memudahkan kamu untuk mendapatkan pinjaman dana cukup dengan menjaminkan properti, bisa berupa rumah tinggal, bangunan kos, rumah toko, hingga apartemen dan gedung kantor. Prosesnya cepat dan mudah, kok! Yuk, ajukan sekarang!