Moladin Mofi Artikel

Home » Pinjaman » Piutang: Definisi, Ciri, Jenis, sampai Cara Mengelolanya

Piutang: Definisi, Ciri, Jenis, sampai Cara Mengelolanya

by Ahmad Yusuf
piutang adalah

Berbeda dengan seluk-beluk, bolak-balik, dan mondar-mandir, kata utang dan piutang bukanlah kata ulang berubah bunyi. Sebaliknya, piutang adalah lawan kata utang, yakni belum masuknya pembayaran dari klien kepada perusahaan. 

Nah, supaya kamu lebih paham apa itu piutang, yuk pelajari informasi selengkapnya di artikel ini! 

Apa Itu Piutang?

Sederhananya, piutang adalah tagihan yang harus dilunasi oleh pembeli. Ini mengacu pada fakta bahwa sebuah bisnis sebenarnya telah memperoleh uang karena telah mengirimkan produk atau layanan. Akan tetapi, pada saat itu, masih menunggu untuk menerima pembayaran klien.

Dalam kalimat lainnya, piutang dapat dianggap sebagai jalur kredit yang diberikan oleh perusahaan dan biasanya memiliki persyaratan yang mengharuskan pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Untuk urusan pembukuan, piutang dicatat sebagai aset lancar pada neraca. Itu karena piutang diharapkan bisa cair dalam waktu satu tahun atau kurang. 

Selain itu, piutang dapat digunakan sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman guna memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. 

Perbedaan Utang dan Piutang

Utang (debt) adalah ketika perusahaanmu berutang pada pemasok atau pihak lain. Kebalikannya, piutang (receivable) adalah ketika pihak lain berutang atau belum menyelesaikan pembayaran pada perusahaanmu.

Sebagai bagian dari transaksi bisnis, pihak penjual mencatat piutang atas barang dan/atau jasa yang dijual. Sementara pihak pembeli mencatat utang usaha atas barang dan/atau jasa yang dibeli.

Dalam neraca laba rugi, piutang dicatat dalam akun aset. Sementara utang dicatat dalam akun liabilitas.

Ciri-ciri Piutang

Untuk memudahkanmu memahami piutang, berikut adalah beberapa ciri yang dapat dijadikan acuan.

  1. Piutang memiliki tanggal jatuh tempo. Itu artinya, pihak penjual berhak mendapatkan sejumlah uang dari transaksi penjualan sebelum tanggal jatuh tempo dan pihak pembeli harus melunasi utangnya sebelum tanggal tersebut.
  2. Pemberlakuan bunga. Umumnya penjual akan mengenakan bunga sebagai konsekuensi akibat penundaan atau keterlambatan waktu pembayaran. 
  3. Pemberlakuan konsekuensi. Apabila terjadi gagal bayar dari masa jatuh tempo yang telah disepakati, pembeli bisa kena blacklist atau larangan total untuk melakukan kredit barang maupun jasa. Selain itu, pihak penjual juga bisa melaporkan pembeli kepada pihak berwajib.
Baca Juga  Properti: Pengertian dan Keuntungan Memulai Bisnis di Bidang Ini

Jenis-jenis Piutang

1. Piutang Usaha (Account Receivable)

Piutang usaha, atau piutang dagang, adalah sejumlah uang yang belum dibayarkan oleh klien kepada suatu bisnis atas barang atau jasa yang telah disediakan.

Dalam hal ini, piutang usaha bersifat seperti pinjaman jangka pendek yang diberikan kepada pelanggan, di mana perusahaan berharap untuk segera menerima pembayaran guna menjaga arus kas dan operasinya tetap lancar.

2. Piutang Wesel (Notes Receivable)

Piutang wesel sebenarnya mirip dengan piutang usaha, tetapi piutang wesel memungkinkan perpanjangan batas waktu pembayaran hingga satu tahun atau lebih.

Dalam piutang wesel, ada yang namanya surat promes untuk memformalkan perjanjian bisnis antara perusahaan dan pelanggan, yang menguraikan batas waktu pembayaran yang diharapkan.

3. Piutang Lain-lain (Other Receivable)

Piutang lain-lain mencakup berbagai jenis piutang non-perdagangan. Contohnya adalah piutang bunga, piutang gaji karyawan, pengembalian pajak, pinjaman yang diberikan kepada karyawan, dan banyak lainnya.

Alasan Pentingnya Mengelola Piutang

Bagi sebuah bisnis, urgensi mengelola piutang adalah sama pentingnya dengan mengelola utang. Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa ini sangat berarti bagi perusahaan.

1. Menjaga Pasokan Barang

Piutang memastikan aliran barang tetap stabil. Maksudnya, ini menandakan bahwa perusahaan memiliki cukup pendapatan untuk mendukung manajemen inventaris, kelangsungan produksi, dan kepuasan pelanggan—yang berkontribusi pada operasi dan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

2. Mengenali Periode Pendapatan

Dengan mengenali periode pendapatan, perusahaan bisa melacak kapan pembayaran jatuh tempo dan memperkirakan kapan pendapatan akan direalisasikan.

Ini sangat penting sehingga perusahaan bisa membuat rencana keuangan dan membayar tagihan.

3. Mengoptimalkan Arus Kas

Mengelola piutang secara efisien sangat diperlukan agar perusahaan bisa mengoptimalkan arus kas. Tanpa adanya arus kas masuk, perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran keluar.

Dengan kata lain, ini bisa membantu perusahaan melancarkan strategi penagihan yang efektif untuk mempercepat penerimaan kas.

4. Mengamankan Pinjaman Bisnis

Piutang dapat digunakan sebagai agunan untuk mengamankan pinjaman. Ini memungkinkan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam mendanai operasional bisnis.

Baca Juga  Kredit Macet: Pengertian, Dampak, Cara Mengatasi, dan Tips Menghindarinya

5. Meminimalkan Piutang Macet dan Membangun Hubungan yang Baik

Dengan manajemen piutang yang baik, bisnis dapat mengidentifikasi pelanggan yang berisiko mengalami gagal bayar dan mengambil tindakan korektif dengan segera.

Dengan begitu, perusahaan bisa membangun hubungan kerja yang lebih baik dengan kliennya. Sekaligus mengurangi perselisihan dan meningkatkan kepercayaan.

Prosedur Penagihan Piutang

Pengelolaan piutang termasuk bagian penting dari operasi keuangan perusahaan. Berikut adalah prosedur piutang usaha yang efektif dan bisa kamu terapkan. 

  1. Melakukan pemeriksaan kredit pelanggan untuk menilai kelayakan kredit dan kemampuan bayarnya demi meminimalkan risiko potensi utang tak tertagih.
  2. Menetapkan ketentuan kredit, seperti periode, ketentuan uang muka, sampai konsekuensi keterlambatan pembayaran untuk kemudian dikomunikasikan kepada pelanggan.
  3. Mengeluarkan invoice dengan segera serta informasi yang lengkap dan akurat. 
  4. Mengirim pengingat pembayaran kepada pelanggan untuk mengurangi kejadian keterlambatan pembayaran.
  5. Jika terjadi keterlambatan pembayaran, proses penagihan sistematis dimulai. Proses ini melibatkan menghubungi pelanggan, mengirimkan surat permintaan, dan menggunakan agen penagihan jika perlu.
  6. Melakukan analisis penuaan piutang untuk mengidentifikasi akun yang telah jatuh tempo dan memprioritaskan upaya penagihan berdasarkan waktu jatuh tempo.
  7. Menyisihkan  piutang tak tertagih untuk memperhitungkan kemungkinan beberapa pelanggan gagal membayar.
  8. Merekonsiliasi catatan piutang dengan pembayaran pelanggan, sembari   memantau status piutang secara keseluruhan.
  9. Memulihkan piutang tak tertagih dan jika pemulihan dianggap tidak mungkin, piutang akan dihapuskan sebagai kerugian dalam catatan keuangan. 
  10. Melakukan evaluasi secara berkala untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi keterlambatan pembayaran, dan mengoptimalkan pengelolaan arus kas.

Setelah membaca artikel di atas, kamu pasti semakin menyadari bahwa mengelola keuangan perusahaan adalah pekerjaan besar. 

Kamu harus bisa menemukan cara paling efisien untuk mengelola piutang hingga mencari pinjaman saat butuh modal tambahan.

Nah, kalau kamu butuh pinjaman modal usaha, Pembiayaan Jaminan BPKB Mobil dari MOFI selalu siap membantu. Untuk mempelajari informasi selengkapnya, kunjungi www.mofi.id

You may also like