Ketika kamu membeli, menjual, atau menyewakan rumah, sistem appraisal rumah adalah proses penting di dalamnya. Kamu harus mengenali kondisi rumah dan nilai rumahmu sebelum melakukan transaksi beli, jual, atau sewa.
Terlebih untuk kamu yang berencana mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), appraisal rumah dapat memengaruhi jumlah dana yang akan dicairkan bank untuk kreditmu.
Agar kamu lebih percaya diri saat mengajukan KPR dan kredit lainnya, pelajari selengkapnya tentang hal tersebut di artikel ini!
Apa Itu Appraisal Rumah?
Appraisal rumah adalah proses yang dilakukan oleh pihak ketiga, bisa bank dan ahli properti, untuk menentukan nilai atau harga rumah serta properti.
Appraisal rumah, mengutip Rocket Mortgage, menentukan apakah rumahmu layak untuk dijadikan kredit atau apakah harga rumah yang ditentukan sudah adil atau sesuai dengan kondisi rumah serta pasar.
Pihak yang melakukan appraisal rumah tidak akan melakukan pemeriksaan secara detail tentang sebuah rumah. Mereka hanya akan melakukan pengecekan secara garis besar dan masalah yang terlihat jelas, contohnya:
- Lokasi rumah/cluster.
- Kondisi lingkungan lokasi rumah.
- Ukuran tanah dan bangunan.
- Gaya dan bentuk rumah.
- Kondisi dinding rumah, seperti cat dan retak.
- Kondisi kaca rumah.
- Kondisi lantai rumah, seperti keramik yang penuh goresan dan pecah.
- Bekas atap yang bocor.
- Kelengkapan dan kondisi furnitur rumah.
Pihak appraisal rumah tidak akan memberikan masukan untuk perbaikan, hanya mencatat kondisi rumah dan melakukan penilaian yang dapat menjadi acuan harga jual rumah.
Cara Menghitung Appraisal Rumah
Beberapa cara dan pendekatan untuk menghitung nilai appraisal rumah adalah:
1. Perbandingan harga rumah dengan harga pasaran
Rumahmu akan dibandingkan dengan rumah-rumah dengan spesifikasi (ukuran, bentuk, dan tipe) yang sama di pasaran. Beberapa hal yang dinilai adalah:
- Luas tanah dan bangunan
- Kualitas rumah
- Kualitas lantai
- Kualitas tanah
- Prospek lokasi rumah
2. Melakukan penaksiran harga rumah
Prosesnya cukup mudah dan biasanya dilakukan secara manual. Pihak appraisal akan menanyakan harga tanah dan rumah pada pihak pengembang hingga RT atau RW lokasi rumahmu.
Dari informasi tersebut, mereka akan melakukan penaksiran yang lebih detail terkait harga tanah dan rumahmu.
Contoh perhitungan appraisal rumah
Kamu ingin membeli rumah baru di daerah pinggiran Jakarta, akses menuju Jakarta mudah karena tersambung ke jalan raya dan lokasi transportasi umum. Ukuran rumah yang mau kamu ajukan KPR-nya adalah 300 meter persegi dan ukuran tanah (termasuk yang tidak ditempati bangunan/kosong) adalah 350 meter persegi.
Dengan spesifikasi di atas, maka rumah tersebut terhitung strategis, sehingga nilai appraisal rumah ditaksir mencapai Rp3,5 juta/m persegi dan appraisal tanah adalah Rp3 juta/m persegi. Kondisi rumah masih dalam proses pembangunan. Maka, perhitungan nilai appraisalnya adalah:
Harga rumah: 300 x Rp3.500.000 = Rp1.050.000.000
Harga tanah: 350 x Rp3.000.000 = Rp1.050.000.000
Total nilai appraisal rumah adalah Rp2,1 miliar.
Dari nilai tersebut, bank akan melakukan penilaian terhadap status kredit dan data-datamu untuk memastikan apakah KPR akan disetujui secara penuh atau tidak.
Faktor yang Memengaruhi Nilai Appraisal Rumah
1. Lokasi rumah
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, lokasi rumah atau cluster perumahan kamu penting untuk proses appraisal.
Cara mengukur lokasi rumah strategis atau tidak adalah kedekatan rumah dengan jalan utama atau transportasi umum, fasilitas umum di sekitar perumahan, dan tingkat bencana sering terjadi. Nilai appraisal akan tinggi jika lokasi strategis.
2. Akses menuju rumah
Mudah atau tidaknya akses menuju rumah atau perumahan juga faktor penentu. Akses seperti apakah mudah dijangkau dengan transportasi umum, tingkat kemacetan, akses jalan tol, hingga durasi dari daerah di sekitar rumah ke rumahmu.
3. Kondisi lingkungan sekitar rumah
Tidak hanya kondisi dalam rumah, tapi lingkungannya juga penting untuk dicek. Apakah ada taman bermain anak-anak, ketersediaan tempat ibadah, tata lingkungan, fasilitas sekitar rumah seperti kolam renang dan trek lari (untuk cluster), kondisi jalanan apakah sudah diaspal atau jumlah polisi tidur juga memengaruhi penilaian.
4. Kelengkapan dokumen rumah
Dokumen-dokumen penting rumah yang harus kamu siapkan adalah Akta Jual Beli (AJB), Sertifikat Tanah, Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), Sertifikat Hak Milik (SHM), hingga Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Tips agar Nilai Appraisal Rumah Tinggi
- Melakukan perbaikan secara rutin, terutama pada bagian rumah yang cepat rusak seperti dinding interior dan eksterior.
- Lakukan renovasi pada tanah kosong atau bersihkan secara rutin.
- Tambah taman atau teras untuk membuat rumah terlihat lebih rapi serta bagus.
- Jika baru mau membeli rumah, pastikan lokasi strategis.
- Jika mau menjual rumah, pastikan riwayat kreditmu lancar.
- Pastikan syarat-syarat dokumen rumah lengkap.
Itulah informasi lengkap tentang nilai appraisal rumah, dari cara menghitung hingga ragam faktor penentunya. Untuk mendapatkan nilai rumah terbaik, kamu harus melakukan perbaikan pada rumah sebelum melakukan appraisal. Tujuannya agar proses penilaian berjalan lebih lancar dan hasil nilai rumahmu dapat meningkat atau tinggi.
Jika kamu punya nilai appraisal dan harga jual yang tinggi, kamu dapat menjadikannya jaminan untuk melakukan pengajuan pinjaman berjamin dari MOFI. Pendanaan berjamin dari MOFI dapat membantu kamu dalam membangun atau mengembangkan bisnis!
Proses pencairannya mudah dan cepat, kamu juga dapat membayar angsuran pinjaman hingga 5 tahun! Tentunya waktu yang cukup untuk membangun bisnismu.
Tertarik? Klik link ini untuk pelajari persyaratannya secara lengkap dan ajukan pinjaman di MOFI!