Moladin Mofi Artikel

Home » Bisnis » Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Manfaat, Aspek, dan Tahapannya

Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Manfaat, Aspek, dan Tahapannya

by Ahmad Yusuf
studi kelayakan bisnis adalah

Dalam memulai suatu bisnis, diperlukan persiapan dan strategi yang matang agar bisnis bisa berjalan dengan baik. Terdapat berbagai faktor yang menjadi pertimbangan agar suatu bisnis bisa dinilai layak. Di sinilah studi kelayakan bisnis adalah hal yang penting dilakukan untuk melakukan pengujian.

Jika kamu berniat membangun suatu usaha, penting untuk melakukan studi kelayakan bisnis agar usaha memang layak dijalankan.

Selain itu, studi kelayakan bisnis juga punya peran vital untuk memberikan analisis komprehensif yang dapat membantu suksesnya bisnismu.

Nah, untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang studi kelayakan bisnis. Terus baca artikel ini sampai habis, ya!

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Secara garis besar, studi kelayakan bisnis adalah kegiatan analisis secara mendalam dan komprehensif yang digunakan untuk mengukur layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.

Selain itu, salah satu tujuan utama dari melakukan studi kelayakan bisnis adalah untuk mengetahui dan menilai apakah suatu bisnis memiliki potensi untuk sukses. Serta, kamu juga bisa melihat bagaimana suatu bisnis itu dapat bertahan dalam situasi tertentu.

Dengan studi kelayakan bisnis, kamu bisa lebih terinformasi tentang proyeksi bisnis. Sehingga, kamu dapat menjadikan hasil analisis sebagai bahan bertimbangan pengambilan keputusan untuk meningkatkan peluang sukses.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Inilah manfaat-manfaat dari melakukan studi kelayakan bisnis, di antaranya adalah: 

1. Meminimalisir Risiko

Dalam memulai suatu bisnis, potensi risiko dapat muncul kapan saja. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang akan dihadapi ketika menjalankan bisnis ke depannya.

Dengan mengidentifikasi tantangan dan risiko dari suatu bisnis, kamu bisa mempersiapkan strategi untuk memitigasinya. Sehingga, kamu bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam bisnismu.

2. Membantu Pengambilan Keputusan

Dengan dilakukannya studi kelayakan bisnis, kamu akan mendapatkan informasi dan analisis yang komprehensif dan terperinci dari bisnis yang dirintis.

Informasi dan analisis bisnis ini akan membantu pemilik bisnis dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan terukur.

Dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari bisnis, kamu dapat mengetahui peluang apa yang dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan potensi kesuksesan.

3. Memudahkan Pengalokasian Sumber Daya

Manfaat penting lainnya dari dilakukannya studi kelayakan bisnis adalah untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam bisnisnya.

Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan dapat diperhitungkan dan tersedia saat dibutuhkan untuk kelangsungan bisnis.

4. Membantu Menganalisis Pasar

Memahami kondisi pasar secara realistis tentu menjadi faktor penting agar bisnis dapat berjalan secara efektif.

Berbekal hasil dari studi kelayakan bisnis, kamu bisa memahami tentang target pasar, tren, kebutuhan dan preferensi pelanggan, hingga lanskap persaingan bisnis secara lebih detail.

5. Memudahkan Perencanaan Finansial

Perencanaan finansial yang baik merupakan aspek vital dalam suatu bisnis. Studi kelayakan bisnis akan memberikan proyeksi dan analisis keuangan yang jelas. Hal tersebut penting untuk memastikan pendanaan dan pengelolaan keuangan dilakukan dengan baik.  

Baca Juga  Bunga Majemuk: Pengertian dan Perbedaannya dengan Bunga Tunggal

Hasil analisis ini juga mencakup analisis biaya yang komprehensif yang dapat membantu dalam membuat anggaran dan memastikan sumber daya keuangan. Sehingga, dana tersebut cukup untuk dialokasikan sesuai yang diperlukan.

Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Pada umumnya, terdapat setidaknya lima aspek yang dinilai dari studi kelayakan bisnis. Untuk lebih lengkapnya sebagai berikut:

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran merupakan variabel yang digunakan untuk menilai target pasar, potensi pertumbuhan, tren, hingga persaingan.

Penilaian pada aspek ini sangat penting untuk mengukur kelayakan dan peluang suatu produk yang ditawarkan apakah menjanjikan atau tidak.

2. Aspek Finansial

Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, tentu diperlukan analisis yang komprehensif dari aspek keuangan. Karena kestabilan keuangan suatu bisnis merupakan salah satu pondasi utama agar bisnis dapat berjalan.

Analisis yang dilakukan mencakup tingkat biaya modal, sumber dana, proyeksi aliran pendapatan dan pengeluaran, hingga perhitungan keuntungan. Selain itu, jangan lupa mengidentifikasi penganggaran yang dibutuhkan sebagai sumber pendanaan masa depan.

3. Aspek Legalitas atau Hukum

Sebagai syarat kepatuhan hukum, suatu bisnis perlu untuk mempertimbangkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Penilaian yang dilakukan juga terdiri dari perizinan, lisensi, dan persetujuan-persetujuan lain yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

Dalam konteks ini, beberapa poin legalitas yang dianalisis diantaranya seperti izin lokasi, izin operasional, tanda bukti pendaftaran perusahaan, NPWP, dan lain sebagainya.

4. Aspek Ekonomi dan Budaya

Penilaian dari aspek ekonomi dan budaya berkaitan dengan dampak ataupun pengaruh bisnis terhadap kondisi ekonomi dan budaya masyarakat atau suatu komunitas.

Dari segi ekonomi, studi dilakukan untuk mempelajari bagaimana suatu bisnis dapat memberikan perubahan pada kondisi ekonomi masyarakat setempat. Sebagai contoh, bagaimana pengaruhnya terhadap besaran tingkat pendapatan per kapita penduduk.

Sementara itu, dari sudut budaya hal ini berkaitan dengan bagaimana pengaruh suatu bisnis terhadap kebiasaan dan nilai-nilai lokalitas masyarakat.

5. Aspek Manajemen

Aspek selanjutnya dari studi kelayakan bisnis adalah bagaimana suatu bisnis dikelola dan dijalankan. Penilaian pada aspek manajemen sangat berkaitan dengan operasional suatu bisnis yaitu dengan menguraikan bagaimana operasi bisnis dijalankan setiap harinya.

Selain itu, penilaian ini juga digunakan untuk mengetahui kelayakan operasional dari sumber daya bisnis, baik itu sumber daya manusia, sumber daya material, atau sumber daya finansial.

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam memulai studi kelayakan bisnis, umumnya terdapat 6 tahapan yang dibagi sebagai berikut:

1. Tahap Penemuan Ide

Tahapan pertama yang dilakukan dalam melakukan studi kelayakan bisnis adalah dengan menilai kelayakan suatu bisnis. Kamu bisa mengeksplorasinya dengan menguraikan ide-ide bisnis yang berpeluang besar untuk laku.

Baca Juga  Apa Itu Pinjaman Online: Definisi, Kelebihan, sampai Ciri-cirinya

Tahapan ini juga bertujuan untuk memastikan apakah ide tersebut punya peluang untuk direalisasikan dan dapat bersaing.

2. Tahap Riset

Tahapan selanjutnya adalah melakukan riset yang menyeluruh untuk memahami kondisi pasar, permintaan, dan kondisi persaingan pasar.

Analisis yang dilakukan juga mencakup pemahaman tentang kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen. Ini dilakukan untuk melihat potensi peluang untuk merealisasikan ide bisnis.

Sebagai catatan, sangat penting untuk melakukan analisis kompetitif, yaitu dengan mengidentifikasi SWOT untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman.

3. Tahap Evaluasi

Setelah tahap riset selesai, tahapan adalah mengevaluasi apakah ide bisnis yang yang dirumuskan sudah layak untuk dilanjutkan. Hal ini mencakup identifikasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan temuan-temuan dari hasil riset dan seluruh tahapan untuk menjadi laporan kelayakan yang komprehensif. Ini dilakukan untuk membuat standar kelayakan yang dijadikan pedoman acuan untuk pengambilan keputusan.

4. Tahap Penentuan Kelayakan

Setelah ide bisnis dipilih dengan melalui riset dan evaluasi, langkah berikutnya adalah menentukan ide bisnis yang layak dan realistis

Pastikan bawah ide bisnis yang dipilih benar-benar melalui standar penilaian yang tinggi. Jadi, bisnis yang ditentukan benar-benar siap untuk direalisasikan.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah ide bisnis ditentukan, maka perlu membuat rancangan kerja yang matang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa realisasi bisnis dapat berjalan dengan lancar dan lebih terorganisasi.

Rencana pelaksanaan yang dibuat dapat mencakup penilaian atas ketersediaan dana, pengelolaan sumber daya material, persiapan manajemen, serta jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia.

6. Tahap Pelaksanaan

Setelah keseluruhan proses di atas dilalui, tahapan terakhir dari studi kelayakan bisnis adalah merealisasikan atau melaksanakan operasional bisnis.

Untuk memastikan pelaksanaan bisnis dapat berjalan efektif dan efisien secara berkelanjutan,  perlu dilakukan peninjauan berkala. Hal ini berguna untuk memastikan bisnis tetap berjalan sesuai dengan rencana, tujuan, dan tetap layak seiring dengan perubahan waktu dan kondisi.

Peninjauan berkala ini juga dapat menjadi variabel untuk dikaji dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan feedback untuk memastikan resiliensi bisnis.

Sebagai metode yang dilakukan untuk mengukur kelayakan suatu bisnis, studi kelayakan bisnis adalah hal yang penting dilakukan. Hal ini digunakan untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan bisnis yang ingin dirintis.

Bukan berarti melakukan studi kelayakan bisnis akan lancar tanpa kendala. Terkadang, ada pula masalah yang dihadapi seperti kendala modal.

Jika kamu ingin segera memiliki modal untuk merintis suatu bisnis, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan, lho. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan BPKB mobil yang kamu punya.

Di MOFI, kamu bisa menggunakan BPKB mobil sebagai jaminan untuk mendapatkan bantuan pembiayaan yang mudah dan cepat.

Penasaran? Cari tahu lebih lanjut tentang Program Pembiayaan Jaminan BPKB Mobil di MOFI.

You may also like