Apa itu tenor pinjaman? Nah, jika kamu pernah melakukan pinjaman maupun melihat iklan mengenai pinjaman ataupun kredit, istilah ‘tenor pinjaman’ ini pasti sudah tidak terasa asing lagi, bukan? Dalam dunia perbankan, tenor pinjaman ini memang sangat sering disebutkan. Lantas, apa itu tenor pinjaman?
Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang serba-serbi mengenai tenor pinjaman yang perlu kamu ketahui, mulai dari definisi, jenis, faktor, hingga tips memilihnya. Yuk, baca artikelnya hingga selesai!
Apa Itu Tenor Pinjaman?
Tenor merupakan jangka waktu kredit maupun angsuran pembayaran seorang debitur kepada pihak yang memberikan pinjaman atau kreditur. Pada umumnya, jangka waktu dari tenor ini didasari oleh kesepakatan antara debitur dan kreditur sebelum aktivitas pinjam-meminjam tersebut dilakukan.
Selain itu, biasanya suku bunga juga ditentukan dari panjang pendeknya tenor yang diberikan kepada debitur. Semakin singkat tenor yang diberikan, maka jumlah cicilan yang dibayarkan akan semakin besar, namun dengan suku bunga yang lebih kecil.
Sementara itu, jika tenor yang disepakati semakin panjang, memang hal tersebut akan membuat jumlah cicilan yang perlu dibayar per bulan semakin kecil. Akan tetapi, jika dilakukan perhitungan secara menyeluruh, suku bunga yang didapat justru lebih besar, dibandingkan dengan tenor jangka pendek.
Perlu diketahui bahwa di dalam konteks ini, terdapat dua istilah yang perlu kamu ketahui, yaitu tenor dan jatuh tempo. Tenor mengacu pada jangka waktu yang tersisa dalam melakukan pelunasan. Sementara itu, jatuh tempo lebih mengacu kepada jangka waktu awal perjanjian saat dimulainya sebuah kontrak. Sebagai contoh, kamu membeli laptop seharga 15 juta dengan cicilan sebanyak 15 kali. Maka, tenor yang kamu dapat adalah 15 bulan. Sedangkan jatuh tempo merupakan tanggal pasti kamu harus melakukan pembayaran setiap bulannya. Dalam konteks ini, jatuh tempo pembayaran di setiap tanggal 1.
Jenis – jenis Tenor
Setelah mengetahui apa itu tenor pinjaman, kamu juga perlu memahami jenis-jenisnya. Secara umum, jenis tenor terbagi menjadi dua, yaitu tenor panjang dan tenor pendek. Berikut ini penjelasannya:
Tenor Panjang
Sesuai dengan namanya, tenor panjang merupakan jangka waktu pembayaran cicilan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Pada umumnya, tenor panjang ini biasa dimulai dari 3 tahun hingga 30 tahun dan digunakan untuk jenis pinjaman dalam jumlah yang besar. Misalnya, KPR, kredit cicilan kendaraan bermotor, dan lain-lainnya. Selain itu, bentuk cicilan yang termasuk ke dalam kategori tenor panjang juga bisa mencapai milyaran lho!
Salah satu kelebihan dari tenor panjang ialah jumlah angsuran per bulannya yang bisa lebih kecil dibandingkan dengan tenor pendek. Akan tetapi, jika ditotalkan secara keseluruhan, total nominal yang perlu kamu bayarkan sebenarnya lebih besar dari nominal aslinya. Pasalnya, suku bunga yang dikenakan juga tergolong besar.
Tenor Pendek
Nah, jenis tenor selanjutnya adalah tenor pendek. Pada umumnya, sebuah pinjaman dapat dikategorikan sebagai tenor pendek jika waktu angsuran mulai dari 1 bulan hingga 3 tahun. Selain itu, tenor pendek ini juga biasanya diterapkan dengan bentuk pinjaman atau kredit yang memiliki nominal tidak terlalu besar, seperti membeli perangkat elektronik, dan lain-lainnya. Meskipun nominal yang perlu kamu bayar tergolong lebih besar, tapi suku bunga yang didapat justru tidak terlalu besar. Sehingga apabila ditotalkan secara keseluruhan, nominal pelunasan yang perlu kamu bayar tidak jauh berbeda dengan nominal aslinya.
Akan tetapi, dikarenakan jumlah cicilan yang perlu dibayar lebih besar, jadi perlu dipastikan bahwa kamu memang sanggup secara finansial untuk memilih tenor pendek ketika melakukan pinjaman atau pembelian barang.
Faktor-faktor Penentu Tenor
Ternyata dalam menentukan tenor pinjaman, kamu tidak bisa seenaknya memilih lho. Ada beberapa faktor penentu yang harus kamu perhatikan dalam memilih tenor pinjaman. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa faktor yang bisa menentukan panjang pendeknya tenor pinjaman, yaitu adalah:
Jumlah Pinjaman
Jumlah pinjaman merupakan faktor utama dan paling penting dalam menentukan tenor yang akan diberikan oleh pemberi pinjaman. Pada umumnya, semakin besar jumlah pinjaman yang diajukan, maka bank akan semakin menyarankan seorang peminjam untuk mengambil tenor jangka panjang. Tetapi sebaliknya, semakin kecil nominal pinjaman, maka semakin pendek pula tenor yang akan diberikan oleh perbankan, karena risiko yang tidak terlalu besar.
Penghasilan Peminjam
Selain jumlah pinjaman, penghasilan per bulan dari peminjam juga menjadi salah satu faktor yang tak kalah penting. Karena dengan mengetahui penghasilan per bulan dari peminjam, pihak perbankan bisa menilai seberapa mampu kamu dalam melakukan pembayaran setiap bulannya. Hal tersebut juga untuk mencegah risiko gagal bayar atau risiko-risiko lainnya yang sekiranya akan membebani kedua belah pihak. Semakin besar penghasilanmu, maka semakin besar pula kemungkinan kamu bisa mengajukan pinjaman dengan tenor pendek. Namun sebaliknya, semakin kecil penghasilanmu, maka pihak perbankan akan menyarankan untuk mengambil tenor yang lebih panjang.
Usia
Faktor penentu dalam menentukan tenor pinjaman adalah usia. Hal tersebut dikarenakan pihak perbankan atau pemberi pinjaman juga akan memperkirakan sisa usia produktif dari sang peminjam. Semakin muda usia kamu, maka besar kemungkinan kamu akan disarankan untuk mengambil tenor jangka panjang. Namun apabila sudah dinilai memiliki usia yang cukup tua dengan masa produktif yang sudah tidak panjang lagi, maka akan lebih disarankan untuk mengambil tenor jangka pendek. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Tips Memilih Tenor Pinjaman
Setelah mengetahui definisi, jenis, hingga faktor penentu, lantas bagaimana sih cara yang tepat dalam memilih tenor pinjaman? Terdapat tiga cara dalam memilih tenor pinjaman, yaitu adalah:
Perhatikan Jumlah Pendapatan
Tips yang pertama adalah, perhatikan jumlah pendapatan yang masuk ke dalam rekening kamu setiap bulannya. Pastikan bahwa kondisi finansial kamu memang mumpuni dalam mengajukan pinjaman atau mengajukan kredit barang dalam bentuk apapun.
Hitung Jumlah Pengeluaran Tiap Bulan
Selain memperhatikan jumlah pendapatan, sekarang waktunya untuk melakukan perhitungan nominal pengeluaran kamu per bulannya. Kamu bisa mulai dengan mencatat seluruh fix expense per bulan yang wajib kamu bayarkan, misalkan seperti listrik, air, internet, sewa kost, belanja bulanan, dan lain-lain. Pastikan bahwa kamu masih memiliki sisa uang untuk membayar cicilan per bulannya dalam jangka waktu tertentu setelah melakukan perhitungan seluruh pengeluaran tiap bulannya. Jangan sampai kamu sudah terlanjur mengajukan kredit barang, tapi ternyata hal tersebut membuat kamu kesusahan dalam membayar dan harus mengorbankan fix expense tersebut.
Nominal Pinjaman yang Diajukan
Nah, tips terakhir dalam memilih tenor pinjaman adalah nominal pinjaman yang akan kamu ajukan itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa nominal pinjaman merupakan faktor utama dalam menentukan tenor pinjaman yang tepat. Ketika memilih tenor pinjaman, pastikan bahwa kondisi keuangan kamu memang cukup baik untuk memilih tenor tersebut. Apabila kondisi keuangan kamu sedang tidak baik-baik saja, maka disarankan untuk memilih tenor pinjaman yang lebih panjang, agar cicilan yang harus dibayar per bulannya juga tidak terlalu besar.
Jika saat ini kamu sedang membutuhkan dana pinjaman untuk berbagai kebutuhan namun dengan proses pencairan yang cepat, MOFI bisa menjadi salah satu solusi terbaik! Selain itu, dengan MOFI kamu juga bisa menentukan jumlah pinjaman yang diinginkan namun dengan tenor pinjaman yang bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial mu lho. Butuh dana cepat yang bisa langsung cair dalam waktu 24 jam? Langsung ajukan saja di MOFI.