Moladin Mofi Artikel

Home » Bisnis » Fraud adalah Penipuan: Ini Penyebab, Jenis, serta Cara Mendeteksi dan Mencegahnya!

Fraud adalah Penipuan: Ini Penyebab, Jenis, serta Cara Mendeteksi dan Mencegahnya!

by Ahmad Yusuf
fraud adalah

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arti kata fraud adalah penipuan, kecurangan, atau pemalsuan. Tindakan ini bisa dilakukan di berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk dalam dunia ekonomi.

Apa yang menyebabkan orang melakukan fraud, apa saja jenisnya, serta bagaimana cara mendeteksi dan mencegahnya, semuanya akan dijelaskan dalam artikel ini. Jadi, baca terus sampai selesai, ya.

Apa Itu Fraud?

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menyebut fraud adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan secara sengaja untuk tujuan tertentu. Contohnya seperti memanipulasi atau menulis laporan yang tidak benar kepada pihak lain. 

Jadi, bisa diartikan pengertian fraud adalah serangkaian hal yang tidak benar atau irregularities dan melawan hukum, yang dilakukan oleh suatu pihak untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Jenis-Jenis Fraud yang Sering Terjadi

1. Sistem Gaji

Fraud jenis ini terjadi ketika seseorang mengeksploitasi sistem gaji perusahaan untuk mencuri uang saat membayar upah pekerja. Biasanya dilakukan oleh karyawan yang memiliki akses ke dalam sistem.

2. Laporan Keuangan

Cara paling umum adalah dengan memanipulasi catatan keuangan untuk membuat aset, pendapatan, atau total kekayaan bersih tampak lebih besar. Jenis fraud ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan pinjaman atau menghindari sanksi.

3. Penyalahgunaan Aset

Ini adalah jenis penipuan karyawan yang paling umum dan seringkali paling mudah dilakukan. Ada dua kategori dari fraud jenis ini, yaitu:

  • Penyalahgunaan uang tunai langsung dari perusahaan, seperti mentransfer dana dari rekening bank perusahaan, melakukan pembelian tidak sah dengan kartu perusahaan, atau mengambil uang tunai langsung dari brankas.
  • Penyalahgunaan non-tunai, bisa dalam bentuk mengambil peralatan kantor, persediaan, atau inventaris tanpa izin.

4. Pajak

Ini terjadi ketika pemilik bisnis menghindari tarif pajak yang tinggi dan berusaha untuk membayar pajak sesedikit mungkin. Caranya dengan mengecilkan pendapatan bisnis, mengklaim potongan palsu, atau mengirimkan pengembalian yang dipalsukan.

5. Pencurian Identitas

Biasanya terjadi ketika seseorang mencuri informasi pribadi dari orang lain dan menggunakan informasi tersebut untuk melakukan pencurian.

Baca Juga  Mengenal SHMSRS: Definisi, Jenis, Persyaratan, dan Biaya Mengurusnya

Pemilik bisnis dapat melakukan pencurian identitas ini dengan mencuri informasi rekening bank atau data pribadi lainnya dari pelanggannya. Namun, bisnis dapat diserang juga melalui penipuan data yang bisa dilakukan oleh karyawan.

6. Korupsi

Ini adalah istilah untuk berbagai jenis penipuan bisnis. Pada dasarnya, ketika seseorang yang berkuasa di sebuah bisnis dengan sengaja melakukan kesalahan dalam menangani dana atau terlibat dalam segala jenis perilaku tidak jujur, itu dianggap korupsi.

Beberapa contoh korupsi adalah:

  • Pencucian uang
  • Manipulasi pemilihan umum
  • Menerima suap
  • Melakukan transaksi yang tidak dilaporkan
  • Melakukan transaksi bisnis dengan penipu

Faktor Penyebab Terjadinya Fraud

1. Ada Peluang

Di mana ada peluang, di situ ada kesempatan. Hampir semua kejahatan terjadi saat ada peluang, termasuk fraud. Peluang ini terjadi biasanya karena lemahnya kontrol atau penyalahgunaan kekuasaan.

2. Lemahnya Aturan

Berkaitan dengan poin di atas, lemahnya aturan juga sangat mungkin menjadi faktor penyebab fraud seperti faktor hukum. Ini karena pelaku fraud menjadi tidak takut dengan sanksi pidana atau hukum yang berlaku.

3. Tekanan Ekonomi

Tekanan ekonomi juga biasanya menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya fraud. Seseorang yang mengalami kesulitan ekonomi atau tidak pernah puas dengan penghasilannya sangat mungkin melakukan penipuan.

4. Rasionalitas dan Moralitas

Banyak orang yang melakukan fraud merasa tindakannya merupakan hal yang wajar dan lumrah dilakukan. Mungkin karena merasa upahnya tidak sesuai dengan beban kerjanya.

Moralitas seseorang juga bisa menjadi penyebabnya. Bagi orang-orang yang serakah, mereka pasti tidak akan merasa bersalah saat melakukan penipuan atau kecurangan.

Bagaimana Fraud Bisa Dideteksi?

1. Periksa Bagian Manajerial

Banyak kecurangan yang terjadi karena bantuan dari bagian manajerial atau orang-orang yang mengurusi langsung data-data sensitif bisnis atau perusahaan. Jadi, saat mencurigai adanya fraud, cobalah untuk memeriksa bagian manajerialnya.

2. Periksa Laporan Keuangan

Jangan ragu untuk selalu memeriksa catatan pemasukan dan pengeluaran, kewajiban, aset perusahaan, serta ekuitas. Jika ada indikasi fraud, maka hal tersebut bisa mudah terlihat karena pasti ada selisih jumlah laporan.

Baca Juga  Apakah Hedonisme Membawa Kebahagiaan? Pelajari Dampak dan Cara Atasi

3. Lakukan Audit

Audit dilakukan untuk memastikan laporan keuangan hasilnya akurat. Biasanya, audit dilakukan secara internal dan eksternal.

Audit internal dilakukan oleh pihak dalam yang memiliki kompetensi untuk menilai dan meneliti catatan akuntansi perusahaan. Sementara audit eksternal dilakukan dengan bantuan pihak luar untuk mendeteksi kecurangan.

Cara Mencegah Fraud

Beberapa cara mencegah fraud di antaranya adalah:

1. Aturan Diterapkan dengan Tegas

Seperti yang disebutkan di atas, aturan yang lemah menjadi pintu terbukanya fraud. Untuk memunculkan efek jera, perusahaan atau pemilik bisnis harus menerapkan aturan dengan tegas. Hal ini juga bisa mencegah terjadinya fraud di masa depan.

2. Pemantauan dan Evaluasi secara Berkala

Karyawan atau orang yang secara langsung mengurusi aktivitas pelaporan keuangan sebaiknya diberikan pengawasan kinerja secara rutin. Hal ini untuk memastikan integritas mereka selalu terjaga.

Lalu, dengan melakukan evaluasi secara berkala, perilaku karyawan yang menyimpang dari aturan juga lebih mudah ditemukan. Sebaiknya lakukan evaluasi beberapa kali dalam setahun, tetapi tergantung ketentuan perusahaan.

3. Lakukan Sosialisasi dan Penyuluhan

Tidak semua orang mengerti apa saja yang bisa disebut dengan fraud atau kecurangan. Dengan melakukan sosialisasi, karyawan menjadi paham tentang pentingnya integritas dalam menjalani pekerjaannya.

Sementara itu, penyuluhan diberikan agar karyawan mengetahui bahayanya fraud untuk perusahaan atau bisnis dan bahkan dirinya sendiri. Dengan begitu, karyawan jadi bisa lebih bertanggung jawab untuk menjaga kepercayaan perusahaan atau pemilik bisnis.

Daripada melakukan fraud, cara aman yang bisa kamu lakukan ketika membutuhkan dana adalah dengan mengajukan Pembiayaan Jaminan BPKB Mobil di MOFI.

Ini merupakan salah satu produk pembiayaan dengan jaminan BPKB mobil nonkomersial untuk memudahkan kamu dalam memenuhi kebutuhan finansial.

Kamu bisa melakukan minimum pinjaman sebanyak Rp20 juta dengan pencairan maksimal dan proses pencairannya hanya dalam waktu satu hari kerja.

Segera kunjungi situs MOFI untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan mengisi formulirnya!

You may also like